Kamis, 28 Maret 2024

MUI Minta Tes PCR Digratiskan

Murianews
Senin, 16 Agustus 2021 11:03:14
Ilustrasi Gedung MUI pusat. (Dok. MUI.or.id)
[caption id="attachment_233868" align="alignleft" width="1280"] Ilustrasi Gedung MUI pusat. (Dok. MUI.or.id)[/caption] MURIANEWS, Jakarta –  Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas meminta agar harga tes Covid-19 dengan metode polymerase chain reaction (PCR) digratiskan oleh pemerintah. Penilaian dan permintaan itu disampaikan sebagai respon terkait harga tes PCR Covid-19 yang diturunkan Presiden Joko Widodo di kisaran Rp 450 ribu hingga Rp 550 ribu. “Jadi mereka tidak harus membeli, tapi malah harusnya digratiskan oleh pemerintah,” kata Anwar dikutip dari CNNIndonesia.com, Senin (16/8). Menurutnya, tugas utama negara adalah menciptakan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebagaimana itu sudah termaktubkan dalam UUD 1945. Dia mengatakan negara tak diperkenankan untuk mencari keuntungan dari rakyat. “Bahkan dalam pasal 34 UUD 45 dikatakan fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara,” kata dia. Lebih lanjut, Anwar mempertanyakan mengapa negara masih mematok harga yang mahal untuk kesehatan bagi warga negaranya. Sementara di sisi lain, negara bisa saja menjual dengan harga yang lebih murah kepada warga negaranya sendiri. “Jika kita bisa menjual kepada rakyat kita dengan harga yang murah lalu mengapa negara harus menjual atau mengizinkan para pengusaha menjual dengan harga yang mahal? Memangnya negara mau berbisnis dengan rakyat,” kata dia. Dalam statemen yang disiarkan melalui laman Sekretariat Presiden, Jokowi menginstruksikan agar harga tes PCR ke depannya berada di kisaran Rp450 ribu hingga Rp550 ribu. Ia juga meminta agar hasil tes bisa keluar dalam waktu 1x24 jam agar testing berlangsung cepat. Namun beberapa pihak masih menganggap harga yang ditentukan ini cukup mahal. Anggota DPR dari Fraksi PPP Achmad Baidowi mengatakan bahwa harga tes PCR di Uzbekistan masih lebih murah ketimbang harga PCR yang dipatok Jokowi saat ini.   Penulis: Zulkifli Fahmi Editor: Zulkifli Fahmi Sumber: CNNIndonesia.com

Baca Juga

Komentar