Jumat, 29 Maret 2024

Soegiarin, Wartawan yang Sebarkan Berita Kemerdekaan RI Pakai Morse ke Seluruh Dunia

Ali Muntoha
Sabtu, 14 Agustus 2021 13:27:07
Gubernur Ganjar Pranawo dan Soegiarno berziarah di makam Soegiarin, jurnalis di masa penjajahan. (MURIANEWS/Istimewa)
[caption id="attachment_233646" align="alignleft" width="880"] Gubernur Ganjar Pranawo dan Soegiarno berziarah di makam Soegiarin, jurnalis di masa penjajahan. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption] MURIANEWS, Semarang – Nama Soegiarin, tidak begitu populer di kalangan orang-orang yang berjasa pada Kemerdekaan Republik Indonesia. Padahal dari jasanya, berita kemerdekaan RI bisa tersebar ke seluruh dunia. Soegiarin telah lama meninggal dunia, dan dimakamkan di kompleks Pemakaman Umum Bergota Kota Semarang. Sabtu (14/8/2021) Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama komunitas wartawan foto penghobi gowes bernama Photocycling berziarah ke makam ini. Makam Soegiarin tak ubahnya makam-makam pada umummya. Soegiarno kakek berusia 92 tahun yang merupakan adik kandung Soegiarin ada di lokasi itu saat rombongan tiba. Soegiarno pun berkisah tentang perjuangan kakaknya menyebarkan berita proklamasi kemerdekaan RI kala itu. Diceritakan jika Soegiarin harus menyusup ke kantor berita milik Belanda Domei (kini jadi Kantor Berita Antara) untuk menyiarkan berita kemerdekaan RI ke seluruh dunia menggunakan bahasa morse. "Kakak saya ini diperintah untuk menyelinap di Kantor Domei dan menyiarkan kemerdekaan ke seluruh dunia. Waktu itu tidak mudah, karena Domei dijaga ketat pasukan Jepang,” katanya. Ia mengaku bangga, karena kakaknya yang merupakan orang Jawa Tengah berhasil menyiarkan kemerdekaan Indonesia ke seluruh dunia meski harus bertaruh dengan maut. Sementara Ganjar Pranowo menyebut jika Soegiarin adalah tokoh penting dalam kemerdekaan. Kalau tidak ada Soegiarin, mungkin proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tidak banyak orang tahu. "Kalau zaman sekarang, beliau inilah yang memviralkan kemerdekaan Indonesia. Saya tidak membayangkan, kalau waktu itu tidak diviralkan, mungkin dunia tidak tahu bahwa Indonesia sudah merdeka atau belum," kata Ganjar. Bagi ganjar kisah Soegiarin sangat heroik. Waktu itu, ia diperintahkan oleh pimpinannya yakni Adam Malik untuk menyelinap di kantor Domei dan menyiarkan proklamasi kemerdekaan menggunakan mesin morse. "Waktu itu tidak mudah, dia harus menyelinap dari pasukan Jepang, menyiapkan mesin morse dan mengirimkan berita proklamasi dengan morse ke kantor-kantor berita di seluruh dunia. Hari ini saya ke makam beliau, ketemu dengan keluarganya dan kita berikan penghormatan dan penghargaan atas jasa-jasanya," ucapnya. Ganjar mengajak seluruh masyarakat untuk menghormati jasa para pahlawan. Banyak pahlawan yang telah berjasa bagi kemerdekaan Indonesia, termasuk Soegiarin. "Harapannya publik jadi tahu, bahwa banyak orang-orang yang berjuang bagi kemerdekaan sesuai bidangnya termasuk pak Soegiarin ini. Kita harus menghormati dan menghargai jasa-jasa mereka, karena berkat mereka kita bisa menikmati kemerdekaan seperti ini," pungkasnya. Sementara itu, Ketua Komunitas Photocycling, Chandra Adi Nugroho berpendapat peran Soegiarin bagi kemerdekaan Indonesia sangat besar. Di buku sejarah, nama Soegiarin tercatat sebagai salah satu pihak yang memiliki peranan penting. "Namun banyak orang yang belum tahu kisah perjuangannya, kondisi makamnya saja seperti ini, sangat sederhana. Untuk itu kami para pewarta ini mengangkat kisah Soegiarin, agar sosoknya lebih dikenal dan mungkin ada pengakuan," ucapnya.   Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar