Selasa, 19 Maret 2024

Ganggu Penerbangan Hingga Picu Korsleting Listrik, PDIP Jateng Batalkan Pelepasan Balon Berhadiah HUT RI

Murianews
Sabtu, 14 Agustus 2021 12:24:10
Ilustrasi. (Dok.Unsplash)
[caption id="attachment_233622" align="alignleft" width="1013"] Ilustrasi. (Dok.Unsplash)[/caption] MURIANEWS, Semarang – PDIP berencana menerbangkan balon berhadiah di seantero Jawa tengah untuk memperingati HUT RI. Hanya saja, rencana tersebut terpaksa dibatalkan setelah ada masukan dari BMKG, otoritas penerbangan, PLN, hingga DPC PDIP di daerah. Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto menjelaskan, pihaknya sebelumnya memang berkirim surat dengan berbagai pihak terkait rencana tersebut. Ini lantaran, akan ada 27 ikat balon dengan jumlah masing-masing ikat sebanyak 76 buah yang akan dilepas saat HUT RI. Dengan jumlah tersebut, setidaknya akan ada 1.748 balon yang akan menghiasi langit Jawa Tengah. Masing-masing balon akan juga akan ditambatkan tulisan hadiah yang bisa ditukar di masing-masing DPC PDIP. Karena alasan tersebut pihaknya pun mengirimkan surat ke beberapa pihak terkait. Dari surat yang dikirimkan itu, pihaknya mendapat respon cepat dari tiga instansi di Jawa Tengah. "Tiga instansi yang merespons cepat yakni otoritas Bandara Wilayah Timur yang meliputi wilayah Jatim, Jateng, DIY; PLN; BMKG," kata pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu seperti dikutip Detik.com, Sabtu (14/8/2021). Bambang Pacul menjelaskan, dalam suratnya, BMKG menyampaikan prakiraan cuaca pada 17 Agustus sekitar pukul 11.00 WIB atau di waktu rencana pelepasan balon serentak, memiliki kecepatan angin mencapai 25 knot atau sekitar 46-50 km/jam. Maka dalam satu jam setelah dilepas, balon itu akan menyebar hingga 50 km dari lokasi pelepasan dan bisa mencapai ketinggian 30 ribu feet. Ketinggian itu, sudah mencapai jalur penerbangan pesawat. "Pihak otoritas bandara juga menyebut jika ada objek terbang sebanyak itu di jalur penerbangan, maka itu sudah sangat mengganggu penerbangan. Jangan sampai ada para pilot mengeluarkan catatan protes," ungkapnya. Selain itu, lanjutnya, jika banyak pilot mengeluarkan protes penerbangan di jalur tertentu maka wilayah udara atau jalur tersebut bisa di-blacklist. Bahkan bisa menjadi catatan internasional karena dianggap wilayah terbang yang berbahaya. "Apalagi untuk wilayah udara Solo. Wilayah itu merupakan jalur udara yang sempit dengan tingkat risiko tinggi. Jika ada objek terbang sebegitu banyaknya risikonya tak bisa dihindari," imbuhnya. ambang juga mengungkap Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa sempat diberi masukan oleh pihak bandara soal rencana itu. Kemudian sebelumnya ada juga ada masukan dari beberapa DPC PDIP di Jateng soal keamanan penerbangan dalam rencana pelepasan balo serentak itu. "Ketika kami rapat awal mengenai akan membuat acara pelepasan balon serentak tersebut memang ada tiga DPC yang mempertanyakan potensi gangguan penerbangan, yakni DPC Solo diwakili Sekretaris DPC Pak Teguh Prakosa, Ketua DPC Semarang Mas Hendi, Mas Bambang Irawan dan DPC Purbalingga," jelasnya. Terkait masukan dari PLN, lanjut Bambang, balon udara sebanyak itu akan berisiko mengenai transmisi dan bisa menyebabkan korsleting. Semakin banyak titik korslet, maka akan semakin banyak terjadi pemadaman aliran listrik. "Ini bisa berisiko mengganggu proses produksi oksigen kesehatan yang sangat dibutuhkan di masa pandemi Covid ini," lanjut Bambang. Bambang menegaskan menerima semua masukan tersebut dan menjadikannya pertimbangan. Maka kemudian ia memberitahukan kepada seluruh DPC PDIP di Jateng bahwa acara pelepasan balon dibatalkan. "Saya meminta maaf bahwa acara pelepasan balon itu dibatalkan dan akan diganti dengan acara darat yang saat ini sedang kami pikirkan bersama. Masih ada waktu tiga hari untuk memutuskan acara pengganti dan saya yakin masih bisa karena kita punya soliditas yang kuat untuk bekerja cepat, bersama dan kompak," ujarnya. Bambang juga kembali meminta maaf karena terlalu bersemangat untuk meraih momentum keserentakan dan kegembiraan peringatan hari kemerdekaan itu dengan merancang acara menerbangkan balon udara serentak. "Namun rupanya saya kurang cermat dan telah terbuka menerima semua masukan dari berbagai pihak terkait. Karena itu acara pelepasan balon dibatalkan," imbuhnya.   Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: Detik.com

Baca Juga

Komentar