Kamis, 28 Maret 2024

Difabel hingga ODGJ di Kudus Mulai Divaksin Sinopharm

Yuda Auliya Rahman
Kamis, 12 Agustus 2021 15:23:39
Vaksinasi untuk penyandang disabilitas di Kudus. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)
[caption id="attachment_233242" align="alignleft" width="880"] Vaksinasi untuk penyandang disabilitas di Kudus. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption] MURIANEWS, Kudus - Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus mulai menyuntikkan vaksin untuk penyandang disabilitas di Kabupaten Kudus, Kamis, (12/8/2021). Vaksinasi tersebut menyasar bagi penyandang disabilitas mental atau orang dengan gangguan jiwan (ODGJ) hingga disabilitas fisik. Kasi Surveilens dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Aniq Fuad mengatakan, vaksin Sinopharm memang dialokasikan khusus untuk penyandang disabilitas. Sedikitnya ada 105 penyandang disabilitas yang hari ini divaksin di dua tempat. "Di rumah pelayanan disabilitas mental ada 65 sasaran dengan vaksinator dari Puskesmas Dersalam. Di RSIA Miriam disablitas tuna netra se-kabupaten yang akan diantarkan oleh relawan-relawan untuk ikut vaksin," katanya. DKK sendiri, lanjut Aniq, telah mendapatkan tambahan vaksin Sinopharm, setelah sebelumnya hanya mendapatkan jatah 100 dosis. Saat ini total vaksin Sinopharm yang dimiliki ada sebanyak 540 dosis. "Jadi jika untuk dua dosis akan bisa menyasar untuk 270 penyandang disabilitas di Kudus, " jelasnya. Pihaknya akan kembali menyisir para penyandang disabilitas yang ada di Kudus. Sehingga, vaksin Sinopharm yang tersisa akan bisa segera disuntikkan. "Besok pagi, rencananya di Puskesmas Dersalam ada suntik vaksin lagi untuk penyandang disabilitas. Puskesmas lain juga sudah kami minta bisa mengumpulkan difabel di masing-masing wilayahnya, baik yang sudah terdata di Dinas Sosial, atau yang belum terdata," ungkapnya Sementara, Kepala Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Sensorik Netra Pendawa Kudus mengaku, sangat berterimakasih telah memfasilitasi vaksinasi disabilitas mental langsung ke panti. Sebab, menurutnya akan sulit jika penyandang disabilitas mental diminta untuk datang ke puskesmas atau lokasi vaksin lain. "Ini disabilitas mental atau orang dengan gangguan jiwa ini juga ada tambahan dua sasaran dari panti disabilitas netra kami yang ada di Mlati Lor," ucapnya. Lebih lanjut ia menyebut, akan ada monitoring lebih ketat terhadap penyandang disabilitas mental seusai melakukan vaksin. Pihaknya akan memonitoring para penerima vaksin 24 jam dan juga menyupport dengan makanan bernutrisi tinggi. "Kalau umum itu 30 menit sudah selesai dimonitor, tapi penyandang disabilitas mental kami monitoring selama 24 jam penuh," pungkasnya.     Reporter: Yuda Auliya Rahman Editor: S Budi Santoso

Baca Juga

Komentar