Kamis, 28 Maret 2024

Olimpiade 2020 Tokyo: Amerika Serikat Lampaui China, Indonesia di Posisi 55

Budi Santoso
Minggu, 8 Agustus 2021 15:22:18
Tim Voli Putri AS berhasil meraih medali emas, usai kalahkan Brasil. (twitter.com/Tokyo2020)
[caption id="attachment_232501" align="alignleft" width="900"] Tim Voli Putri AS berhasil meraih medali emas, usai kalahkan Brasil. (twitter.com/Tokyo2020)[/caption] MURIANEWS, Tokyo- Gelaran Olimpiade 2020 Tokyo akan berakhir Minggu (8/8/2021). Setelah selama 30 hari dilakukan kompetisi, kontingen Amerika Serikat dipastikan akan menjadi juara umum dengan raihan medali terbanyak. Keberhasilan Tim AS meraih medali emas di cabang bola voli putri, membuat mereka berhasil melepaskan persaingan dengan China. Sebelum final voli putri digelar, AS dan China masih sama-sama memiliki 38 medali emas. Pada posisi itu AS sebenarnya sudah berhasil melampaui China, karena mereka memiliki lebih banyak medali perak. Hal itu menyusul keberhasilan tim basket putri dan atlet balap sepeda, Jennifer Valente memenangkan medali emas di hari Minggu (8/8/2021). Kemenangan tim bola voli putri AS atas Brasil akhirnya membuat medali emas AS menjadi 39 biji. Tim voli putri AS, bermain gemilang setelah berhasil menggulung Brasil dalam tiga set langsung. Tim AS masing-masing menang dengan skore 25-21, 25-20 dan 25-14. Kemenangan Amerika Serikat atas Brasil juga membuat tim voli putri AS untuk pertama kalinya memenangkan medali emas Olimpiade. Tambahan satu emas dari tim voli putri membuat Amerika Serikat mengoleksi 39 emas, 40 perak, dan 33 perunggu. Raihan ini langsung mengunci gelar Juara Umum Olimpiade 2020 untuk AS. Hal ini bisa terjadi karena, China yang sudah dipastikan tidak akan bisa menambah medali emas lagi. Terakhir atlet tinju China gagal memperoleh medali emas. Li Qian kalah dari Lauren Price di kelas menengah putri pada final Minggu (8/8/2021). Sedangkan tim AS, sebaliknya masih memiliki peluang untuk menanbah medali emas. Di final tinju kelas berat super, Richard Torrez Jr akan menghadapi Bakhodir Jalolov dari ROC. Jika tim AS dipastikan akan menjadi juara umum, maka Kontingen Indonesia di dipastikan finis di posisi ke-55 pada klasemen perolehan medali Olimpiade Tokyo 2020. Posisi Indonesia dipastikan sudah tidak mungkin digeser oleh negara lain dan akan tetap berada di urutan ke-55. Itu lantaran semua pertandingan sisa Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar pada hari terakhir, Minggu (8/8/2021), hanya diikuti oleh negara-negara memiliki klasemen di atas Indonesia. https://twitter.com/NBCOlympics/status/1424253519238942721?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1424253519238942721%7Ctwgr%5E%7Ctwcon%5Es1_&ref_url=https%3A%2F%2Fwww.cnnindonesia.com%2Folahraga%2F20210808131441-178-677882%2Famerika-serikat-juara-umum-olimpiade-tokyo-2020 Dengan finis di posisi ke-55 dipastikan Indonesia gagal mencapai target perbaikan peringkat pada Olimpiade Tokyo 2020. Pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Indonesia mampu finis di di posisi 46 dengan 1 emas dan 2 perak. Meski gagal memperbaiki posisi, namun dari sisi medali, Indonesia bisa meraih medali lebih banyak. Tim Indonesia meraih satu medali emas, satu perak, dan tiga perunggu. Prestasi ini memang menurun, karena hanya satu perak yang berhasil diraih. Medali emas Olimpiade Tokyo 2020 untuk Indonesia berhasil dipersembahkan oleh ganda putri badminton Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Sementara satu medali perak disumbangkan lifter putra Indonesia Eko Yuli Irawan di kelas 61 kg. Sedangkan tiga medali perunggu diraih lifter putri Windy Cantika Aisah di kelas 49 kg, lifter putra Rahmat Abdullah di kelas 73 kg, dan tunggal putra badminton Indonesia Anthony Sinisuka Ginting. Penulis: Budi erje Editor: Budi erje Sumber: CNN Indonesia  

Baca Juga

Komentar