Jumat, 29 Maret 2024

Terdampak PPKM, Dishub Kudus Kembali Lakukan Uji Potensi Parkir

Anggara Jiwandhana
Jumat, 6 Agustus 2021 10:50:50
Petugas Parkir Dishub Kudus tengah menata motor yang terparkir di kawasan Alun-Alun Kudus (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)
[caption id="attachment_232207" align="alignleft" width="880"] Petugas Parkir Dishub Kudus tengah menata motor yang terparkir di kawasan Alun-Alun Kudus (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Dinas Perhubungan Kudus tengah segera kembali mengkaji potensi pendapatan parkir di sejumlah titik kantong parkir, guna mencapai target pendapatan yang dibebankan. Pengujian potensi pendapatan parkir, sebenarnya kerap dilakukan Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus untuk memaksimalkan pendapatan, namun hingga kini masih kesulitan. “Karena perkembangan potensi parkir di masing-masing lokasi itu dinamis, sehingga perlu dilakukan uji potensi ulang kembali,” kata Kadishub Kudus Catur Sulistiyanto, Jumat (6/8/2021). Apalagi, sambung Catur, penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan Level 4 yang sempat diberlakukan di Kudus banyak mengubah pendapatan para juru parkir per harinya. “Karena inilah uji potensi harus kembali dilakukan, agar pencapaian target di masing-masing titik parkir lebih mudah. Ketika itu sudah diketahui potensinya, maka tidak mungkin dimanipulasi lagi,” ujarnya. Untuk menambah keefektifan pengujian potensi parkir, pihaknya juga akan mengevaluasi pengelolaan parkir ketika diserahkan kepada pihak ketiga dan dikelola sendiri. “Kami juga akan membandingkan dengan hasil studi banding dari Jawa Timur, termasuk regulasi yang dipakai juga akan dipelajari apakah memungkinkan diterapkan di Kudus,” jelas dia Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perparkiran Wahyudi menambahkan, hingga bulan Juli 2021 realisasi parkir umum mencapai 87 persen. Atau sekitar Rp 458,36 juta dari target sebesar Rp 516,25 juta. Sementara untuk realisasi parkir khusus baru mencapai 33 persen. Atau Rp 371,5 juta dari target sebesar Rp 1,2 miliar. “Ini karena sejak tiga bulan terakhir ada pengetatan akibat dampak pandemi Covid-19, sehingga ada yang ditutup sejak awal, seperti di Terminal Bakalan Krapyak, parkir khusus Ramayana, serta beberapa tempat lainnya,” pungkasnya.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar