Kasus Covid-19 Turun, Wali Kota Semarang Bakal Tutup Sejumlah Tempat Isolasi
Murianews
Senin, 2 Agustus 2021 14:12:29
[caption id="attachment_199199" align="alignleft" width="1024"] Ganjar menyapa pasien Covid-19 yang isolasi di Rumah Dinas Wali Kota Semarang. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Semarang – Menurunnya kasus Covid-19 di Kota Semarang membuat pemerintah kota (pemkot) setempat berencana menutup beberapa tempat isolasi. Rencananya tempat isolasi yang ditutup tersebut adalah tempat isolasi yang tidak dikelola Pemkot Semarang.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dilakukan pemerintah terbukti ampuh menurunkan kasus Covid-19. Terlebih lagi, PPKM Darurat hingga PPKM Level 4.
Hendi menegaskan, penurunan itu terlihat jelas setelah 12 hari pasca-Iduladha. Atas dasar itu, pihaknya berencana untuk menutup sebagian tempat isolasi lebih awal.
"Rencana saya mulai Minggu ini. Kami akan menutup sebagian tempat isolasi karena setelah 12 hari paska Iduladha," katanya seperti dikutip RMOLJateng.com, Senin (2/8/2021).
Nantinya, lanjutnya, pemkot akan fokus pada tempat isolasi terpusat yang memang dikelola oleh Pemkot Semarang melalui Dinas Kesehatan Kota Semarang.
"Misalnya seperti Islamic Center, UIN Walisongo tempat isolasi di sana mungkin akan kita tutup," ungkapnya.
Hendi juga menyampaikan, Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro (RSWN), Susi Herawati juga melaporkan jumlah pasien yang dirawat menurun. Sehingga diambil kebijakan beberapa tempat isolasi disana akan ditutup dan digunakan lagi untuk merawat pasien non Covid-19.
"Bu Susi sudah lapor ke saya kalau menutup kamar Covid-19 untuk dipakai pasien umum. Ya nggak masalah karena kasusnya memang turun dan sudah 12 hari setelah Idul Adha," tandasnya.
Sementara itu, berdasarkan data Covid-19 Pemkot Semarang di laman siagacorona.semarangkota.go.id total kasus Covid-19 hingga Selasa (2/8/2021) mencapai 81.538 kasus. Dari jumlah tersebut, pasien sembuh mencapai 62.324 kasus. Sedangkan jumlah pasien yang dirawat masih 618 orang.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: RMOLJateng.com