Kamis, 28 Maret 2024

Dugaan Investasi Bodong di Mlonggo Jepara: Pelaku Sembunyi, Reseller Kelimpungan

Faqih Mansur Hidayat
Sabtu, 31 Juli 2021 11:09:45
Massa yang mengaku korban investasi bodong di Mlonggo Jepara. (MURIANEWS/Faqih Mansur Hidayat)
[caption id="attachment_231108" align="alignleft" width="880"] Massa yang mengaku korban investasi bodong di Mlonggo Jepara. (MURIANEWS/Faqih Mansur Hidayat)[/caption] MURIANEWS, Jepara - Kasus dugaan investasi bodong di Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara terus menjadi buah bibir di masyarakat. Terduga pelaku sampai kini masih bersembunyi. Di sisi lain, para reseller kelimpungan dikejar anggotanya. Sebelumnya diberitakan, seorang gadis berinisial YA (20) diduga menjalankan investasi bodong. Ratusan orang sudah menggeruduk rumahnya yang berada di samping barat Pasar Mlonggo, Jepara. Jumat (30/7/2021) malam tadi, MURIANEWS memantau rumah YA. Berkembang kabar bahwa YA sudah kabur dari rumah. Pihak aparat kepolisian dan keamanan masyarakat pun menjaga rumah tersebut dengan ketat. MURIANEWS sudah mencoba menghubungi empat reseller. Namun, semuanya kompak tidak mau memberikan penjelasan apapun. Reseller adalah sebutan bagi anggota yang sudah memiliki anggota lain. Keempat reseller itu mengaku sedang mengurusi tanggungan pembayaran kepada nggotanya, yang sampai sekarang belum jelas nasibnya. “Mohon maaf nggih. Saya belum bisa menjelaskan apa-apa dan masih mengurusi semuanya,” kata OS, salah satu perempuan yang menjadi reseller YA, Sabtu (31/7/2021). Jawaban yang sama juga disampaikan HL dan VA, reseller lain. Terpisah, DN (21) korban asal Desa Kuwasen, Jepara, kemarin lusa mencoba mendatangi rumah YA. Namun, tak ada titik terang apapun. DN mengaku baru dua pekan bergabung dengan investasi itu. Dia kepincut temannya yang menjadi reseller yang beralamat di Sekuro, Kecamatan Mlonggo. Namun, dia mengaku sama sekali tidak tahu siapa YA. “Saya ikut reseller. Anak buahnya. Saya enggak tahu dia (YA, red) siapa. Saya enggak tahu seluk-beluknya. Reseller-nya temenku. Saya baru tahu rumahnya (YA, red) juga baru kali ini,” kata DN saat ditemui MURIANEWS di depan rumah YA. DN juga mengaku bahwa dirinya tidak mengetahui persis usaha apa yang dijalankan dalam investasi tersebut. Tetapi, ia kepincut temannya yang dilihat berhasil menghasilkan uang banyak secara instan. “Awalnya saya enggak kepincut. Tapi dia (reseller, red) teman kantorku. Saya tahu gerak geriknya. Selama dua bulan lebih dia sangat meyakinkan. Setiap hari dia uploud bukti-bukti transaksi. Jadi dia meyakinkan,” terang perempuan yang bekerja sebagai staf di salah satu perusahaan di Jepara ini. Baca: Korban Dugaan Investasi Bodong di Mlonggo Jepara Diperkirakan 500 Orang Lebih Selama dua pekan bergabung, DN sudah menikmati dua kali hasil investasi yang dia bayarkan. Pertama kali ia investasi Rp 250 ribu, setelah enam hari ia menerima senilai Rp 300 ribu. Kemudian, kali kedua dia menyetor uang Rp 650 ribu, enam hari kemudian dia menerima Rp 800 ribu. Tetapi, setoran ketiga sebesar Rp 650 yang mestinya cair kemarin lusa, ternyata tidak kunjung cair. “Sebelumnya cair tepat waktu. Harusnya hari ini (kemarin lusa, red) get (menerima pencairan, red),” akunya. Baca: Gadis Usia 20 Tahun di Mlonggo Jepara Diduga Jalankan Investasi Bodong, Rp 4 Miliar Uang Korban Raib DN menyebut, uang tunggakan yang masih ditanggung reseller-nya berkisar di angka Rp 60 juta. Masing-masing reseller memiliki tanggungan berbeda. Tergantung jumlah anggota dan setoran. DN mengetahui ada salah satu reseller yang memiiki tanggungan sampai Rp 240 juta lebih. DN menambahkan, dirinya tahu kalau ada permasalahan di bisnis yang diikuti itu sejak Senin (26/7/2021) lalu. Tetapi, dia tetap memaksakan diri untuk menyetor uang lagi. Sekarang, dia memilih diam. Selain karena nominal yang disetorkan tidak sebesar korban lain, DN juga tidak ingin menambah beban temannya yang menjadi reseller itu. “Awal-awal belum bobrok, pencairannya benar-benar tepat waktu. Pertama coba berhasil, kedua berhasil, ketiga berhasil itu kan, nafsunya (mendapatkan uang, red) semakin besar,” tandas dia.   Reporter: Faqih Mansur Hidayat Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar