Portal berita lokal yang menyajikan informasi dari Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan secara cepat, tepat, dan akurat.

12,8 Juta Pelaku UMK Terima Banpres

Presiden Joko Widodo saat meresmikan penyaluran banpres produktif di Halaman Istana Merdeka. (Dok. Sekretariat Presiden)

MURIANEWS, Jakarta – Sebanyak 12,8 juta pelaku usaha mikro kecil mendapatkan bantuan presiden (banpres). Total, Rp 15,3 triliun banpres produktif mulai dibagikan pada hari ini, Jumat (30/7/2021).

Penyaluran Banpres Produktif Usaha Mikro 2021 itu mulai diluncurkan secara resmi oleh Presiden di Halaman Istana Merdeka, Jumat (30/7/2021) yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden.

“Tahun 2021 yang akan dibagikan untuk banpres produktif ini adalah Rp 15,3 triliun rupiah yang dibagikan kepada 12,8 juta pelaku usaha mikro kecil jadi bukan bapak ibu saja. Ada 12,8 juta pelaku usaha mikro kecil yang ada di seluruh Tanah Air dan mulai dibagikan pada hari ini,” ujar Jokowi.

Jokowi berharap bantuan itu dapat meringankan beban pelaku UMK. Dengan bantuan itu juga diharapkan bisa mendorong laju ekonomi Indonesia. “Saya harap bisa membantu dan mendorong ekonomi kita semuanya,” katanya.

Di kesempatan yang sama, Jokowi awalnya berbicara mengenai kondisi yang tidak mudah dialami oleh semua pihak. Bahkan, ekonomi semakin sulit saat varian delta muncul dan menginfeksi masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Jokowi juga membeberkan alasan pemerintah memilih menerapkan PPKM daripada lockdown, seperti negara lain.

“Nggak bisa kita tutup negara lain melakukan lockdown, artinya tutup total. kemarin ppkm darurat itukan semi lockdown. Yang masih semi aja, saya masuk ke kampung-kampung ke daerah-daerah, semuanya menjerit minta untuk dibuka. Kalau lokdown, saya tidak bisa bayangkan. Itu saja belum juga menjamin permasalahan bisa selesai,” kata Jokowi.

Baca Juga: Jokowi: Semi Lockdown Aja Sudah Menjerit

Keputusan kebijakan PPKM itu dilakukan lantaran banyak zona merah yang tersebar di Jawa dan Bali. Bahkan, tidak ada zona kuning.

“Tidak ada jalan lain, karena di Jawa dan di Bali, kita lihat titik-titik semuanya merah, tidak ada yang kuning, sehingga keputusan yang sangat berat kita lakukan dengan PPKM darurat karena tidak ada cara yang lain selain yang itu, karena melompat kasusnya. Dan alhamdulillah sekarang paling tidak bisa kita rem, meskipun turunnya pelan-pelan tapi bisa kita rem,” ujar Jokowi.

Jokowi mengingatkan agar pelaku UMK bekerja lebih keras dan bertahan sekuat tenaga di situasi seperti ini, meski omset menurun jadi 75 persen sampai 50 presen.

“Bapak, ibu bekerja lebih keras lagi, karena situasi seperti ini, kita harus bertahan sekuat tenaga, meski omset turun 75 persen, turun sampai separo, kita harus tetap jalani. Karena kita masih berproses menuju vaksinasi 70 persen, target akhir tahun ini bisa diselesaikan. Kalau sudah 70 persen, paling tidak daya tular menjadi tersendat, dan mencapai kekebalan komunal,” pesan Jokowi.

 

Reporter: Zulkifli Fahmi
Editor: Zulkifli Fahmi

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.