Atletik Olimpiade 2020: Sprinter Putri Indonesia Tercecer di Heat 2 Babak Pertama

MURIANEWS,Tokyo- Cabang atletik Olimpiade 2020, Jum’at (30/7/2021) mulai mempertandingkan babak utama perlombaan lari 100 m putri. Sprinter Indonesia Alvin Tehupeiory merupakan salah satu peserta dalam nomor bergengsi atletik ini.
Namun kiprah Alvin Tehupeiory di Olimpiade 2020 akhirnya berakhir dengan kegagalan. Pada heat ke 2 Babak pertama lari 100 meter Olimpiade Tokyo 2020, ia tercecer di urutan terakhir.
Pada perlombaan itu Alvin mencatat waktu 11,92 detik atau lebih lambat dari catatan waktu yang diciptakannya di babak kualifikasi 11,89 detik, sebelumnya. Dengan catatan itu, Alvin tercecer di urutan terakhir dari delapan pelari yang berlaga di heat ke 2.
Sebelumnya di babak penyisihan, Alvin berhasil menempati urutan ke-3 dengan catatan waktu 11,92 detik. Hasil itu membawanya ke babak utama lari 100 meter. Namun di babak utama, sprinter ini gagal bersaing.
Alvin sendiri sebelumnya memiliki catatan waktu terbaik 11,64 detik. Catatan waktu yang pada akhirnya gagal didekati dirinya di arena Olimpiade 2020. Sedangkan rekor nasional 100 meter putri, yang dipegang Irene Truitje Joseph tercetak 11,57 detik.
Dengan posisinya yang tercecer di urutan terakhir ini, Alvin dipastikan gagal maju ke semifinal 100 meter putri. Pada heat kedua yang diikuti Alvin, sprinter putri asal Jamaika, Elaine Thomson-Herah mencatat waktu paling cepat dengan 10,82 detik.
Dari heat ini, dua pelari lainnya, Mujinga Kambundji dari Swiss yang mencatat 10,95 detik dan Tatjana Pinto dari Jerman dengan catatan waktu 11,16 detik, berada di urutan kedua dan ketiga.Mereka bertiga dipastikan lolos ke semifinal, mewakili heat ke-2 babak penyisihan.
Di cabang Atletik, Indonesia mengirimkan dua atletnya. Masing-masing Alvin dan Lalu Mohamad Zohri. Sprinter putra Indonesia Mohamad Zohri juga akan turun di nomor 100 meter.
Namun karena prestasi yang diraihnya, Zohri tidak perlu mengikuti babak penyisihan. Sprinter andalan Indonesia ini akan langsung bertanding di babak kedua.
Penulis: Budi erje
Editor: Budi erje
Sumber: CNN Indonesia