Selasa, 19 Maret 2024

Duh, Biaya Kremasi di Pekalongan Naik Hampir 100 Persen saat Pandemi

Murianews
Senin, 26 Juli 2021 14:28:46
Petugas kremasi di Krematorium Yayasan Gotong Royong (Instagram@beritapekalongan1)
[caption id="attachment_230164" align="alignleft" width="880"] Petugas kremasi di Krematorium Yayasan Gotong Royong (Instagram@beritapekalongan1)[/caption] MURIANEWS, Pekalongan – Yayasan Gotong Royong Pekalongan menaikkan biaya kremasi hampir 100 persen. Hal ini dibuktikan dengan biaya kremasi yang semula Rp 4 juta menjadi Rp 7 juta. Kenaikan tersebut memicu beragam komentar dari netiven. Apalagi, kenaikan harga itu diunggah akun Instagram @beritapekalongan1, Minggu (25/7/2021). Dikutip dari Solopos.com, kenaikan diketahui saat Lioe Siao Ing, warga Kelurahan Pringrejo, Kota Pekalongan yang meninggal di panti wreda pada 22 Juli 2021 lalu. Oleh pengurus panti, jenazah korban hendak dikremasikan di Krematorium Gotong Royong Pekalongan. Namun, pengurus panti sempat kaget karena biaya kremasi naik secara mendadak. Pengurus Pelaksana, Bambang Haryanto didampingi Ketua 1 Yayasan Gotong Royong, Tofan Asiyanto menjelaskan, kenaikan biaya ini terpaksa dilakukan karena untuk mencukupi biaya operasional. Biaya itu termasuk pembelian Solar hingga Rp 2 juta, membayar tenaga kerja dan tenaga lepas saat prosesi kremasi. Bahkan selama 10 tahun terakhir, biaya kremasi di Krematorium Pekalongan belum pernah dinaikkan untuk menyesuaikan biaya operasional tersebut. Pihak yayasan sendiri pun mengalami defisit. Setelah dilakukan sampling di beberapa wilayah, biaya kremasi di Pekalongan sangatlah rendah, sehingga perlu dilakukan penyesuaian. Bambang menambahkan, pihak yayasan tidak mencari keuntungan. Selain itu, tidak menutup kemungkinan pihak yayasan juga akan menggratiskan bagi keluarga yang tidak mampu. Postingan tersebut pun menuai beberapa komentar dari netizen. “Kalo untuk panti jompo atau keluarga miskin ya tolonglah digratiskan… elu (kamu) berbuat baik kan bisa dikenang org (orang),” ujar akun @uglyc0y0te “Kata pengganti untuk kenaikan harga adalah penyesuaian harga/harga yang disesuaikan. Klo sudah naik ya ga mungkin turun,” ujar akun @fajar.w.12. ada pula ungkapan “Solar 2 juta ????” kata akun @gus_saliim   Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar