Kamis, 28 Maret 2024

Rencana PPKM Bakal Dilonggarkan Bikin Rupiah Menguat

Murianews
Jumat, 23 Juli 2021 15:30:44
ILUSTRASI: Warga menunjukkan pecahan uang rupiah. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)
[caption id="attachment_192960" align="alignleft" width="1024"] ILUSTRASI: Warga menunjukkan pecahan uang rupiah. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption] MURIANEWS, Jakarta – Pernyataan Presiden Joko Widodo mengenai rencana pelonggaran PPKM secara bertahap pada 26 Juli 2021 nanti memberikan angin segar pada nilai tukar rupiah. Melansir dari wartaekonomi.co.id, rupiah pada Kamis (22/7/2021) bertengger di posisi puncak dengan apresiasi 0,40% ke level Rp14.489 per dollar AS. Rupiah sempat menguat hingga ke level terbaiknya di Rp14.454 per dolar AS. Pada saat yang sama, rupiah perkasa atas dolar Australia (0,35%), poundsterling (0,34%), dan euro (0,33%). Performa rupiah di Asia pun unggul. Menjadi mata uang terbaik nomor satu, rupiah menguat terhadap dolar Taiwan (0,48%), baht (0,41%), ringgit (0,41%), yuan (0,40%), dolar Hong Kong (0,32%), dolar Singapura (0,26%), yen (0,26%), dan won (0,08%). Diketahui, pada konferensi pers secara virtual di akun YouTube Sekretariat Presiden, Jokowi menyatakan PPKM akan diperlonggar apabila kasus Covid-19 di Indonesia mengalami tren penurunan. Benar saja, dalam enam hari terakhir, penambahan kasus positif Covid-19 terus menurun di kisaran 30.000 kasus baru per hari. Hal tersebut semakin membuka peluang untuk pembukaan PPKM secara bertahap pada pekan depan. “Karena itu, jika tren kasus terus mengalami penurunan, tanggal 26 Juli pemerintah akan melakukan pembukaan (PPKM darurat) secara bertahap,” pungkas Jokowi dilansir pada Kamis, 22 Juli 2021. Selain karena tren Covid-19 yang menurun, penguatan rupiah hari ini juga dibayangi oleh penantian investor atas keputusan suku bunga Bank Indonesia. Adapun saat ini, suku bunga BI ditahan di level 3,5% atau tidak berubah sejak Februari 2021 lalu.   Penulis: Zulkifli Fahmi Editor: Zulkifli Fahmi Sumber: Wartaekonomi.co.id

Baca Juga

Komentar