Jumat, 29 Maret 2024

Kasus Covid-19 di Madiun Melonjak, Bupati: Gegara Masyarakat Termakan Hoaks

Murianews
Senin, 19 Juli 2021 15:03:05
Bupati Madiun Ahmad Dawami memotong tumpeng saat tasyakuran Hari Jadi Kabupaten Madiun yang digelar secara virtual, Minggu (18/7/2021). (Dok. Madiunkab.go.id)
[caption id="attachment_229103" align="alignleft" width="1280"] Bupati Madiun Ahmad Dawami memotong tumpeng saat tasyakuran Hari Jadi Kabupaten Madiun yang digelar secara virtual, Minggu (18/7/2021). (Dok. Madiunkab.go.id)[/caption] MURIANEWS, Madiun – Kasus Covid-19 di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, akhir-akhir ini meningkat. Bupati Madiun Ahmad Dawami menyebut, lonjakan kasus itu akibat banyak masyarakat yang termakan hoaks atau berita bohong tentang Covid-19. Pernyataan itu diungkapkan Kaji Mbing, sapaan karib Ahmad Dawami saat memberikan sambutan hari Jadi Kabupaten Madiun, Minggu (18/7/2021). Menurutnya, selain jumlah kasus positif Covid-19 yang naik, banyak juga warga Madiun yang meninggal akibat terpapar virus Covid-19. “Hoaks dan pernyataan yang kendorkan prokes sampai hari ini begitu kuat meskipun korban banyak berjatuhan. Ketika masyarakat percaya pada hoaks Covid-19, ujungnya peningkatan terpaparnya covid-19 dan hingga terakhirnya sampai kematian,” katanya, seperti dilansir Kompas.com. Menurut data yang dilansir Pemkab Madiun, selama tiga hari ini terjadi penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 346 orang. Sementara total kasus positif Covid-19 di Kabupaten Madiun hingga kemarin sebanyak 5.588 orang. Dari jumlah itu, 489 pasien aktif, 4.745 dinyatakan sembuh dan 354 meninggal dunia. Menurut Kaji Mbing, Pemkab Madiun bersama TNI dan Polri sudah mengedukasi public secara masif. Kendati demikian fakta di lapangan banyak ditemukan pernyataan yang tidak mendasar hingga menyebarkan hoaks. “Itulah yang membuat kendor semuanya,” kata Kaji Mbing. Kaji Mbing menyatakan jangan sampai warga baru tersadar setelah terpapar covid-19. Padahal saat ini jumlah warga Kabupaten Madiun yang terinfeksi Covid-19 sudah banyak. “Pertanyaan saya, apakah ini tidak mengingatkan pada semua. Apakah menunggu Covid-19 semakin dekat, baru kita teringat,” kata Kaji Mbing. Melihat fakta itu, Kaji Mbing mengingatkan semua pihak agar meningkatkan kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan. Menurutnya, tanggung jawab mengingatkan prokes tidak hanya dari pemerintah saja. “Masyarakat harus berpartisipasi aktif mengingkatkan kesadaran prokes ditingkat keluarga dan lingkungan masing-masing. Sampai saat ini tidak ada satupun yang mengetahui kapan berakhirnya pandemi Covid-19. Untuk itu menjadi semua pihak terus mengedukasi masyarakat agar ada perubahan perilaku demi keselamatan masyarakat,” ujarnya.   Penulis: Zulkifli Fahmi Editor: Zulkifli Fahmi Sumber: Kompas.com

Baca Juga

Komentar