Kamis, 28 Maret 2024

Kembali Berulah, Kades Jenar Sragen Ngamuk saat Satgas Covid-19 Bubarkan Hajatan Bertamu Undangan 800 Orang

Murianews
Jumat, 16 Juli 2021 17:45:17
Petugas TNI dan Polri berusaha meredam emosi Kades Jenar, Kecamatan Jenar, Sragen, Samto, setelah mendorong meja sebagai bentuk protes acara hajatan warga dibubarkan, Jumat (16/7/2021). (Istimewa/Satgas Covid-19 Kecamatan Jenar)
[caption id="attachment_228710" align="alignleft" width="880"] Petugas TNI dan Polri berusaha meredam emosi Kades Jenar, Kecamatan Jenar, Sragen, Samto, setelah mendorong meja sebagai bentuk protes acara hajatan warga dibubarkan, Jumat (16/7/2021). (Istimewa/Satgas Covid-19 Kecamatan Jenar)[/caption] MURIANEWS, Sragen — Kepala Desa (Kades) Jenar, Sragen, Samto kembali membuat ulah, Jumat (16/7/2021). Kali ini kades yang baru saja minta maaf kepada publik karena memasang baliho makian kepada pejabat pemerintah tentang Covid-19 dan menilai zaman PKI lebih enak itu ngamuk saat petugas Satgas membubarkan hajatan salah satu warganya. Padahal sehari sebelumnya, kades Samto baru berjanji mendukung pemerintah dalam kegiatan penanggulangan Covid-19 melalui program pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Alih-alih mau melaksanakan program PPKM darurat, Samto justru mengizinkan warganya menggelar hajatan yang dimeriahkan hiburan campur sari dengan tamu undangan sekitar 800 orang, Jumat (16/7/2021). Dikutip dari Solopos.com, sebagai bentuk dukungan kepada warga tersebut, Samto mendatangi acara hajatan itu tanpa mengenakan masker. Hajatan yang digelar sejak pukul 08.00 WIB itu masih berlangsung hingga menjelang siang. Tak lama kemudian, tim Satgas Penanggulangan Covid-19 Kecamatan Jenar mendatangi lokasi sekitar pukul 10.30 WIB. “Pada 12 Juli, saya sudah mengingatkan warga yang punya hajatan dengan hiburan campursari untuk membatalkannya. Saya minta acaranya cukup ijab kabul yang dihadiri 10 orang. Tapi, nyatanya hajatan tetap berlangsung dengan hiburan campursari dan tamu undangan mencapai sekitar 800 orang,” jelas Kasi Trantib Kecamatan Jenar, Kardiyono. Melalui pengeras suara, Kardiyono memohon maaf kepada warga dan tamu undangan untuk segera membubarkan diri. Didampingi sejumlah aparat Polri dan TNI, Kardiyono mempersilakan tamu undangan pulang ke rumah masing-masing. Ia memberikan waktu 20 menit kepada panitia hajatan dan seniman yang tergabung dalam grup musik campursari untuk berkemas. Tidak terima acara hajatan dibubarkan, Kades Jenar Sragen berusaha pasang badan. Ia bangkit dari kursinya lalu mendorong dua meja hingga terjungkal. Semua hidangan yang disajikan di atas meja tumpah berantakan. Suasana mendadak menegangkan. Seketika dua personel polisi dan TNI dari Polsek Jenar dan Koramil Jenar berusaha meredam emosi dari Samto yang berkecamuk. “Kemarin sudah meminta maaf dan menyatakan mau mendukung pemerintah dalam kegiatan penanggulangan Covid-19. Sekarang malah menunggui warga yang gelar hajatan tanpa masker. Sudah begitu, dia malah mengamuk mendorong dua meja hingga semua hidangan makanan dan minuman berantakan. Apakah kades semacam itu pantas untuk dipertahankan?” ujar Kardiyono. Hingga saat ini, Kades Jenar Sragen, Samto belum bisa dimintai konfirmasi atas tindakannya tersebut.   Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar