Jumat, 29 Maret 2024

Ganjar Diwaduli Siswa SD yang Ayahnya Tak Bisa Jualan karena PPKM, Bantuan Langsung Dikirim

Ali Muntoha
Jumat, 16 Juli 2021 14:02:36
Gubernur Ganjar Pranowo menjadi pembicara dalam penutupan MPLS SD Marsudirini Semarang secara daring. (MURIANEWS/Istimewa)
[caption id="attachment_228484" align="alignleft" width="880"] Gubernur Ganjar Pranowo menjadi pembicara dalam penutupan MPLS SD Marsudirini Semarang secara daring. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption] MURIANEWS, Semarang – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapat keluhan dari seorang siswa SD terkait PPKM Darurat. Siswa SD bernama Ichels menyebut jika ayahnya menjadi korban PPKM lantaran ayahnya tak bisa jualan gara-gara kebijakan itu. Keluhan ini muncul saat Ganjar menjadi narasumber Penutupan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SD Marsudirini Semarang secara daring, Jumat (16/7/2021). Dalam kegiatan yang mengangkat tema ”Idolaku Motivatorku” itu awalnya Ganjar meminta siswa yang mengikuti forum menulis pernyataan dan pertanyaan. Ichels yang didampingi orang tuanya langsung menulis dalam kolom chat Zoom: "Ayahku korban PPKM. Selesai PPKM-nya kapan, Pak?" tulis pelajar kelas 3A itu. Ganjar yang membaca pesan itu langsung merespon dengan menyebut PPKM akan selesai jika kasus Covid-19 turun, dan meminta agar taat prokes. Ia juga menanyakan pekerjaan orang tua Ichels dan memberikan penjelasan. “Kerja jualan pulsa, Pak. Sudah dua minggu tidak jualan, di rumah terus,” jawab siswa itu. Mendengar curhatan itu, Ganjar langsung memerintahkan stafnya untuk mengirimkan bantuan kepada keluarga Ichels. Tak hanya itu, Ganjar juga meminta ayahnya untuk berinovasi saat berjualan pulsa. Yakni melalui medsos. "Ayahmu suruh jualan pulsa pakai medsos dulu. Ichels di rumah masih bisa makan kan?. Setelah ini Pak Gubernur kirim beras ke rumah biar Ichels bisa makan yang banyak," kata Ganjar merespons curhatan Ichels. Dalam kesempatan itu, Ganjar juga memberikan penjelasan kepada para siswa yang sudah rindu belajar bersama di sekolah. "Ini ada yang nulis rindu belajar di sekolah. Tetap semangat ya, sekarang  belajarnya di rumah dulu karena Covid yang ini nyebarnya gampang banget,” ujarnya. Ganjar juga menjelaskan mengenai vaksin untuk anak-anak di bawah 12 tahun yang masih harus diteliti lebih lanjut. Yang saat ini berlangsung yakni vaksinasi untuk anak usia 12-17 tahun. Selain kepada para siswa, Ganjar juga berpesan agar seluruh wali murid saling membantu apabila ada yang kesulitan dalam kondisi saat ini. Menurutnya, hal itu mampu mengajarkan kepada anak-anak dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila. "Ini juga mengajarkan, wali murid bisa bertanya kepada wali murid lainnya untuk saling bantu. Ini cara kita mendidik anak-anak untuk mengamalkan nilai Pancasila yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Jadi yang punya rezeki lebih bisa membantu yang lainnya," ujar Ganjar.   Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar