Jumat, 29 Maret 2024

Sepekan LPJU di Kudus Dimatikan untuk Tekan Mobilitas, Hasilnya Justru Berbanding Terbalik

Anggara Jiwandhana
Rabu, 14 Juli 2021 13:15:32
Kawasan City Walk Sunan Kudus tampak sepi ketika PPKM Darurat diberlakukan di Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)
[caption id="attachment_227728" align="alignleft" width="880"] Kawasan City Walk Sunan Kudus tampak sepi ketika PPKM Darurat diberlakukan di Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus berupaya menekan angka pergerakan atau mobilitas warga selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, dengan cara mematikan lampu penerangan jalan umum (LPJU) di sejumlah ruas jalan protokol. Kebijakan tersebut pun telah diterapkan hampir sepekan ini terhitung sejak 7 Juli 2021 lalu. Namun hasilnya justru berbanding terbalik dari harapan. Pergerakan warga ternyata lebih tinggi. Hasil evaluasi pada Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia pada Selasa 6 Juli pekan lalu, penurunan mobilitas Kabupaten Kudus 12,2 persen. Namun evaluasi terbaru pada pekan ini, penurunan mobilitas di Kabupaten Kudus justru menurun, hanya 5,8 persen saja. “Memang malah naik ini mobilitasnya, kemarin berstatus merah karena berhasil menurunkan mobilitas 12,2 persen, ini menjadi hitam karena hanya turun 5,8 persen,” ucap Bupati Kudus HM Hartopo, Rabu (14/7/2021). Pemerintah, lanjut dia, sebenarnya tidak tinggal diam dan terus berupaya menekan angka mobilitas di Kudus. Namun memang kondisi Kudus diakuinya sampai saat ini masih ramai. “Kami tidak bisa memungkiri ini. Kami pun telah melakukan berbagai upaya seperti penyekatan hingga sosialisasi anjuran perusahaan WFH 50 persen, itu juga telah dilaksanakan,“ ujar Hartopo. Ke depan, pihaknya akan melakukan sidak-sidak ke perusahaan dan kembali mengajak mereka untuk memberlakukan WFH 50 persen. Sehingga target penurunan mobilitas selama PPKM Darurat yakni sebesar 30 persen, bisa tercapai. "Kami juga akan mempelajari tiga indakornya untuk lebih menekan mobilitasnya," tandasnya. Diketahui, pemerintah pusat menggunakan tiga indikator untuk memantau mobilitas warga selama PPKM Darurat mulai 3 Juli lalu. Tiga indikator tersebut, yakni pemantauan dari Facebook Mobility, Google Traffic, dan caha malam dari satelit NASA. Pemerintah Kabupaten Kudus lantas  mematikan sebagian lampu kota di ruas-ruas jalan menuju Alun-Alun Kudus. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi kepadatan lampu yang akan terekam di satelit.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar