Jumat, 29 Maret 2024

Kuliah Daring Sambil Tanam Selada Hidroponik, Mahasiswa Asal Pati Raup Jutaan Rupiah

Cholis Anwar
Jumat, 9 Juli 2021 15:54:34
Royyan saat melayani pembeli selada di kebun hidroponik miliknya. (MURIANEWS/Cholis Anwar)
[caption id="attachment_227245" align="alignleft" width="880"] Royyan saat melayani pembeli selada di kebun hidroponik miliknya. (MURIANEWS/Cholis Anwar)[/caption] MURIANEWS, Pati - Belajar daring di masa pandemi Covid-19 ini harus disikapi dengan bijak. Bagi mahasiswa yang kreatif, mereka akan dapat menangkap peluang yang ada. Termasuk peluang untuk mendapatkan penghasilan dari rumah. Ini seperti yang dilakukan oleh Muhammad Fahmi Royyan Itsbad, mahasiswa asal Desa Kembang, Kecamatan Dukuhseti, Pati. Di sela belajar daring, dia memanfaatkan waktu luang untuk menanam selada dengan sistem hidroponik di pekarangan rumahnya. Alhasil, saat ini pun dia sudah mampu panen beberapa kali. Bahkan omzet yang didapatkannya mencapai Rp 4-5 juta per bulan. Menurut Royyan, menanam selada melalui media hidroponik tidaklah rumit. Dengan memanfaatkan halaman pekarangan seluas 8 x 10 meter, dan ruang pembibitan, mahasiswa jurusan Ilmu Qur'an Universitas Muhammadiyah Surakarta ini melakukan perawatan tanaman setiap hari. "Awalnya saya bingung mengisi waktu karena barus belajar secara daring. Dari situ akhirnya harus memutar otak, dan akhirnya bercocok tanam selada dengan sistem hidroponik ini. Apalagi pekarangan rumah kan cukup untuk sistem hidroponik ini," cerita Royyan, Jumat (9/7/2021). [caption id="attachment_227246" align="alignleft" width="880"] Pembeli tengah memilih selada hasil hidroponik. (MURIANEWS/Cholis Anwar)[/caption] Dikatakan, membutuhkan waktu selama 45 hari, mulai dari masa pembibitan hingga selada segar siap dipanen. Alhasil, dengan membudidayakan tanaman hidroponik ini ia mengaku mampu memperoleh omzet jutaan per bulan. "Saat ini dengan kapasitas 2.600 lubang tanaman, per hari saya mempunyai langganan tetap. Minimal 7 kg untuk menyuplai ke sejumlah pelanggan. Belum lagi nanti ada warga sekitar yang langsung datang ke sini. Kalau pelanggan yang membeli selada, rata-rata adalah pedagang kebab dan burger," jelasnya. Sementara, Siti Sholikah, warga Desa Alasdowo mengaku memilih membeli langsung di sini karena seladanya segar baru dipetik. Karena kalau dari pasar, biasanya selada yang dibeli kondisinya sudah layu, sehingga, jika membeli banyak juga yang harus terbuang. "Kebetulan saya kan usaha katering. Jadi sekarang tidak usah repot-repot mencari selada.  Apalagi di sini bisa memilih sendiri selada yang akan saya beli. Kalau mencari di pasar kadang juga tidak ada. Beberapa menu kan memang membutuhkan selada, seperti nasi tumpeng, nasi kuning, dan menu bento untuk ulang tahun," kata Sholikah. Tak hanya datang dari lokal, dan luar kecamatan, saat ini pembeli juga ada yang datang dari luar daerah seperti Jepara. Selain untuk menyalurkan hobi berkebun, budidaya hidroponik ini, juga membuka peluang usaha di masa pandemi.   Reporter: Cholis Anwar Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar