Jumat, 29 Maret 2024

Mobilitas Warga Kudus Masih Tinggi Selama PPKM Darurat, Hanya Turun 12,2 Persen

Anggara Jiwandhana
Rabu, 7 Juli 2021 10:09:45
Truk mencoba memasuki celah penyekatan jalan di Kudus. (MURIANEWS/Vega Ma’arijil Ula)
[caption id="attachment_226684" align="alignleft" width="880"] Truk mencoba memasuki celah penyekatan jalan di Kudus. (MURIANEWS/Vega Ma’arijil Ula)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kabupaten Kudus telah berlangsung sejak Sabtu pekan lalu. Sederet kebijakan pun mulai dijalankan untuk melandaikan kasus Covid-19 di Kota Kretek. Salah satunya adalah dengan penyekatan-penyekatan yang dilakukan di sejumlah ruas jalan protokol di Kabupaten Kudus. Dengan harapan, mobilitas masyarakat bisa berkurang. Namun, berdasarkan data dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Kabupaten Kudus menjadi salah satu wilayah yang memiliki penurunan mobilitas yang masih rendah dibanding wilayah sekitar. “Data dari hasil koordinasi semalam, per tanggal 5 Juli, Kabupaten Kudus memang masih rendah penurunan mobilitasnya. Yakni hanya mengalami penurunan sekitar 12,2 persen saja,” kata Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekda Kudus Agus Budi Satrio, Rabu (7/7/2021). Sementara target dari pemerintah pusat, lanjut Agus, adalah harus terjadi penurunan mobilitas sebesar 30 persen di masing-masing kota/kabupaten di Jawa dan Bali. “Kami akan mengevaluasi dan akan membuat kebijakan strategis lainnya untuk mencapai target penurunan tersebut,” jelas Agus. Diketahui, pemerintah pusat memiliki tiga indikator untuk menentukan indeks mobilitas per kabupaten/kota. Tiga indikator tersebut, ialah Facebook Mobility, Google traffic, dan cahaya malam dari satelit NASA/NOAA.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar