Jumat, 29 Maret 2024

PPKM Darurat di Jateng, Gubernur Minta Warga Tak Panik

Ali Muntoha
Kamis, 1 Juli 2021 20:18:55
Gubernur Ganjar Pranowo meninjau Jogo Tonggo di Purworejo. (MURIANEWS/Istimewa)
[caption id="attachment_225783" align="alignleft" width="880"] Gubernur Ganjar Pranowo meninjau Jogo Tonggo di Purworejo. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption] MURIANEWS, Purworejo – Pemerintah akan memberlakukan PPKM Darurat di Jawa-Bali mulai 3-20 Juli 2021. Semua wilayah di Jawa Tengah masuk dalam wilayah yang harus mengikuti PPKM Darurat tersebut. Terdiri dari 13 daerah masuk asesmen pandemi level 4 dan sisanya masuk asesmen pandemi level 3. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan kesiapannya mendukung kebijakan tersebut. "Insyaallah kita siap. Saya sudah mendahului dengan Ingub nomor 1 sebagai pemanasan. TNI/Polri sudah saya ajak bicara, termasuk bupati/wali kota sampai level desa dan RT," kata Ganjar saat meninjau Jogo Tonggo di Desa Wirun Purworejo, Kamis (1/7/2021). Meski demikian ia meminta masyarakat untuk tidak panik dengan kebijakan ini. Meurut Ganjar, tindakan yang diambil saat ini hanyalah pengetatan saja, dan semua harus mendukung. "Jangan panik, kita hanya butuh mengetatkan saja. Tindakan-tindakan ini karena situasinya sedang tidak baik-baik saja. Memang butuh tindakan yang lebih ketat dan serius," jelasnya. Jika ada masyarakat yang kesulitan selama PPKM Mikro Darurat dilaksanakan, Ganjar meminta agar menghubungi pejabat di daerahnya masing-masing. Ganjar juga meminta masyarakat melapor ke call center di kabupaten/kota atau provinsi jika mengalami kesulitan. "Kalau ada masyarakat kesulitan, saya minta kawan-kawan kabupaten/kota membantu. Ada call center yang bisa dihubungi. TNI/Polri digerakkan, Babinsa/Bhabinkamtibmas, camat, kades semuanya bekerja. Saya minta Jogo Tonggo hidup, sehingga bisa membantu," ucapnya. Ganjar berharap seluruh masyarakat Jateng mendukung program PPKM Mikro Darurat ini. Jika di New Zealand ada gerakan Tim 5 juta, maka di Jateng ada Tim 35 Juta. Artinya, seluruh masyarakat diminta jadi tim untuk membantu. "Jadi tidak perlu Bupati, Satpol PP bengok-bengok di lapangan. Kita butuh dukungan masyarakat, ayo kita bereskan ini dengan tertib protokol kesehatan. Sabar, memang tidak enak. Tapi kalau ini dilakukan, maka akan membereskan dengan cepat," terangnya. Baca: Catat, Ini Kabupaten dan Kota yang Kena PPKM Darurat Jawa-Bali Ganjar meminta dukungan penuh dari masyarakat untuk menyukseskan program ini. Tidak sulit, hanya dengan penerapan protokol kesehatan secara tertib yakni memakai masker, tidak berkerumun, mencuci tangan pakai sabun, dan tidak bepergian jika tidak penting. "Ingat, klaster terbanyak adalah rumah tangga. Saya tanya ke pasien-pasien Covid-19 itu, njenengan dari mana, ternyata dari ziarah, kondangan, hajatan dan lainnya. Saya minta bantuan seluruh masyarakat agar ini bisa berjalan," tegasnya. Ganjar memahami, masyarakat sudah capek dan lelah menghadapi pandemi ini. Namun, semuanya harus terus semangat mengingat pandemi belum berakhir. "Saya tahu kecapekan masyarakat, kita semua. RS penuh, nakes banyak yang jadi korban, tenaga mereka berkurang. Bahkan penggali kubur juga kewalahan. Maka saya minta tolong bantuan itu, bantuan untuk taat protokol kesehatan," ucapnya. Baca: Kapolda Jateng Siap Turunkan Satu Pleton Awasi PPKM Darurat di Satu Desa Sementara itu, Kapolda Jateng, Irejen Pol Ahmad Luthfi usai peringatan Hari Bhayangkara mengatakan, pihaknya siap mendukung penuh PPKM Darurat. Pihaknya sudah koordinasi dengan gubernur dan jajaran terkait untuk pelaksanaan program itu. "Ada beberapa titik simpul dari dan ke wilayah Jateng. Polres Brebes sudah menyiapkan, Rembang, Cilacap, Blora dan lainnya manakala PPKM Darurat dilaksanakan," kata dia. Luthfi mengatakan, pihaknya juga menyiapkan ikatan regu dan pleton dari TNI/Polri yang akan digeser ke tempat-tempat PPKM Darurat dilaksanakan. Tujuannya untuk mempertebal pengamanan, melakukan penyekatan penutupan terkait akses ke wilayah itu sekaligus mengawasi dan mengedukasi masyarakat tentang protokol kesehatan. "Zonasinya sudah ada, untuk wilayah Jateng ada 11 kabupatenkKota yang ditargetkan. Contohnya Kota Semarang, Surakarta, Klaten dan lainnya yang menjadi target. Nanti kami kendalikan," jelasnya.   Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar