Kamis, 28 Maret 2024

15 Persen Pelanggan Nunggak, PDAM Pati Ancam Bongkar Sambungan

Cholis Anwar
Rabu, 30 Juni 2021 14:11:36
Perbaikan jaringan yang dilakukan PDAM beberapa waktu lalu. (MURIANEWS/Istimewa)
[caption id="attachment_189244" align="alignleft" width="880"] Perbaikan jaringan yang dilakukan PDAM beberapa waktu lalu. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption] MURIANEWS, Pati - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bening Kabupaten Pati mencatat ada sekitar 15 persen pelanggan yang menunggak pembayaran. Sementara di sisi lain, masih ada sekitar 3.000 lebih pelanggan baru yang antre mendapatkan sambungan. “Mereka selalu membayar telat. Misalnya satu bulan ini harus membayar, tetapi mereka membayar bulan berikutnya. Kemudian ada juga yang beberapa bulan belum melakukan pembayaran,” kata Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Bening Pati Bambang Soemantri, Rabu (30/6/2021). Dia mengaku akan menindak tegas bagi pelanggan yang telat melakukan pembayaran. Bagi pelanggan yang telat membayar satu bulan, maka akan dikeluarkan surat peringatan (SP)1 kemudian akan dikenai denda sebesar 10 persen dari total pembayaran setiap bulan. Selanjutnya, apabila dua bulan belum melakukan pembayaran, maka pihaknya akan mengeluarkan SP2 dan memutus sementara sambungan air. “Apabila sampai pada bulan ketiga juga belum dilakukan pembayaran, maka sambungan akan kami bongkar,” tegasnya. Dia juga mengaku, dalam situasi pandemi seperti ini, ada banyak pelanggan yang mengajukan keringanan kepada PDAM, terutama untuk total pembayaran yang ditanggung setiap bulan. Namun, pihaknya tidak serta-merta memberikan keringanan tersebut, lantaran keringan akan diberikan kepada pelanggan yang benar-benar dalam kondisi tidak mampu. “Sebelunya, kami juga sudah menggratiskan pembayaran PDAM bagi pelanggan yang masuk dalam kategori kelas 1A selama dua bulan,” ujarnya. Kemudian terkait penyambungan pelanggan baru, hingga saat ini pihaknya masih mengupayakan. Sebab, untuk penyambungan pipa dari sumur dalam yang ada di wilayah Kecamatan Trangkil, hingga saat ini masih belum selesai. Selain itu, pihaknya juga masih menunggu pembelian air dari wilayah Muria yang dikelola oleh PDAM Provinsi Jawa tengah.   Reporter: Cholis Anwar Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar