Kamis, 28 Maret 2024

Baru Digaji Dua Kali, TKW Asal Madiun Disiksa Setahun Lebih di Malaysia

Murianews
Sabtu, 26 Juni 2021 14:32:49
Siti Sulikah, TKW dari Desa Nglanduk, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, yang dianiaya majikannya di Malaysia, Jumat (25/6/2021). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)
[caption id="attachment_224862" align="alignleft" width="880"] Siti Sulikah, TKW dari Desa Nglanduk, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, yang dianiaya majikannya di Malaysia, Jumat (25/6/2021). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)[/caption] MURIANEWS, Madiun – Nasib nahas dialami Siti Sulikah, warga Madiun, Jawa Timur yang menjadi korban penyiksaan oleh majikannya sendiri saat menjadi TKW di Malaysia. Perempuan berusia 22 tahun itu disiksa lebih dari satu tahun selama bekerja sebagai asisten rumah tangga di negeri jiran. TKW asli Desa Nglanduk, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, itu mengaku hanya diberi dua kali gaji yakni bulan pertama dan kedua saat bekerja di rumah majikannya. Namun, nilai gaji yang diberikan pun tidak penuh hanya 500 ringgit atau Rp1,7 juta. Padahal menurut perjanjian, Siti akan dibayar 1.100 ringgit atau setara Rp3,8 juta. Gaji dua bulan pertama itu pun langsung dikirimkan ke rekening keluarga TKW itu di rumah Madiun. Siti tidak diperbolehkan memegang uang tersebut. “Selama saya kerja di sana ya baru dua kali itu digaji. Itu langsung dikirim ke ibu saya. Saya tidak pernah terima gaji itu,” kata dia seperti dikutip Solopos.com. Dia menyatakan sempat bertanya tentang pembayaran gaji tersebut kepada majikannya. Namun, majikannya berkata bahwa gaji itu akan diberikan setelah masa kontrak kerja selesai atau selama dua tahun. “Kata majikan, kalau belum ada dua tahun, saya tidak boleh pegang uang gaji. Nanti kalau mau pulang ke Indonesia, uang gajinya akan diberikan semua,” ceritanya. Siti mengaku lega setelah berhasil pulang ke Indonesia. Ibu yang memiliki anak satu itu diselamatkan oleh Polisi Imigrasi Malaysia. Dia dipulangkan ke Indonesia pada tanggal 26 Mei 2021. Meski sudah pulang ke rumah, Siti mengaku kecewa karena tidak bisa membawa uang hasil jerih payahnya selama bekerja di Malaysia. Dia berharap uang gajinya selama bekerja bisa diberikan. Selama bekerja di Malaysia sebagai ART, Siti mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari majikannya. Hampir setiap hari, Siti mendapatkan siksaan dan dianiaya. “Saya setiap hari disiksa. Dipukuli sama majikan. Satu tahun lebih. Saya dipukuli terus,” ujar dia.   Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar