Jumat, 29 Maret 2024

Ganjar Sebut Temuan Varian Delta di Jateng Baru Ada di Kudus

Ali Muntoha
Jumat, 25 Juni 2021 14:56:38
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau posko penanganan Covid-19 di Dinas Kesehatan Jateng. (MURIANEWS/Istimewa)
[caption id="attachment_224735" align="alignleft" width="880"] Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau posko penanganan Covid-19 di Dinas Kesehatan Jateng. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption] MURIANEWS, Semarang – Penyebaran Covid-19 varian delta di Jawa Tengah, hingga saat ini disebut hanya terjadi di Kabupaten Kudus. Sampel-sampel dari daaerah lain yang diperiksa, menunjukkan hasil negatif. Hal ini dikatakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Jumat (25/6/2021). Ganjar menyebut, hampir semua wilayah di Jateng telah mengirimkan sampel, dan saat ini hasilnya tidak ada varian baru Covid-19 selain di Kudus. "Sampai hari ini, yang ada baru di Kudus. Maka saya minta nanti report (laporan) terakhir evaluasinya seperti apa. Kemarin sampel untuk genome sequencing hampir semua wilayah di Jateng diambil. Dan yang sudah jadi, hasilnya negatif. Tidak ada varian baru," katanya. Meski demikian ia mengakui masih ada beberapa daerah yang hasil pemeriksaan sampel genomenya belum keluar. Namun ia memastikan, sebagian besar yang dikirim, hasilnya negatif varian delta. "Kita masih menunggu, tapi mudah-mudahan tidak," ujarnya. Untuk penanganan kasus varian delta di Kudus, Ganjar mengatakan sudah dilakukan dengan ketat. Masyarakat Kudus dan sekitarnya juga diharapkan membantu sekaligus berjaga-jaga. "Kudus harus dikunci, agar tidak ada penyebaran. Untuk itu, penanganan di sana kita optimalisasi. Istilahnya ada penebalan, baik tenaga kesehatan, layanan kesehatan, alat kesehatan termasuk penebalan TNI/Polri," terangnya. Meski varian delta baru ditemukan di Kudus, namun Ganjar tetap meminta semua daerah untuk siaga. Masyarakat diminta tetap tertib menjalankan 5 M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengindari kerumunan dan mengurangi mobilitas) dan pemerintah diminta meningkatkan 3 T (tracing, testing dan treatmen). "Digenjot saja, kalau semua daerah merah bisa melakukan itu, maka akan cepat. Begitu ketahuan, segera mikrozonasi. Lockdown tingkat RT harus dilakukan. Sebanyak-banyaknya RT di-lockdown tidak apa-apa, laporkan ke kami nanti akan kami bantu, termasuk bantuan Babinsa/Bhabinkamtibmas untuk menjaga. Sehingga efektivitasnya bisa optimal," pungkasnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo mengatakan, hampir semua daerah di Jateng sudah mengirimkan sampel genome squencing. Namun hasil yang dinyatakan positif varian delta baru Kudus. "Ada banyak, seperti Semarang, Magelang, Solo, Brebes, Sragen dan lainnya. Yang positif varian delta sementara baru di Kudus. Memang belum semua hasilnya keluar, termasuk kemarin kami kirim 40 sampel lagi. Waktu pemeriksaannya kan cukup lama, sekitar dua pekan. Jadi kami masih menunggu," terangnya.     Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar