Kamis, 28 Maret 2024

Terseret Jaring Saat Melaut, ABK Kapal Cantrang di Pati Tenggelam di Laut

Cholis Anwar
Rabu, 23 Juni 2021 15:48:31
Petugas saat melakukan evakuasi terhadap jenazah korban tenggelam di laut. (MURIANEWS/Cholis Anwar)
[caption id="attachment_224456" align="alignleft" width="880"] Petugas saat melakukan evakuasi terhadap jenazah korban tenggelam di laut. (MURIANEWS/Cholis Anwar)[/caption] MURIANEWS, Pati - Seorang anak buah kapal (ABK) cantrang KM Sido Tambah Berkembang Juwana, tenggelam di laut lantaran terseret jaring penangkap ikan. Korban pun ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia. Korban diketahui bernama Suyanto warga Desa/Kecamatan Mijen, Kota Semarang. Kasatpol Airud Polres Pati Iptu Sutamto mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (22/6/2021) sekitar pukul 14.00 WIB di perairan Laut Jawa utara Kabupaten Tuban, Jawa Timur pada koordinat 05° 36' 201" LS dan 111° 52' 106" BT. Pada saat itu, korban membawa ikan sambil berjalan di samping dek bagian kiri kapal menuju dapur kapal. Korban melintas di atas tali jaring yang sedang diturunkan atau ditabur ke laut. Tanpa disadari kaki korban tersangkut jaring tersebut, sehingga mengakibatkan korban ikut terseret  tali jaring dan jatuh ke laut. Setelah melihat kejadian itu, salah seorang ABK yang lain kemudian berteriak kepada nahkoda kapal sambil memberitahukan bahwa ada ABK yang terjatuh ke laut. Selanjutnya, nahkoda pun mengambil sikap untuk menolong korban dengan cara menebar jaring jaring cantrang di lokasi jatuhnya korban. “Meskipun telah dilakukan penebaran jaring cantrang, tetapi korban tetap tidak bisa ditemukan. Kemudian pencarian dilakukan dengan menggunakan alat tangkap pancing rawai. Sekitar pukul 19.30 WIB korban ditemukan dengan kondisi tersangkut pancing di lengan bagian kiri dan dalam kondisi meninggal dunia,” jelasnya, Rabu (23/6/2021). Setelah berhasil ditemukan, korban pun diangkat ke kapal untuk diberikan penanganan seperlunya. Sementara nahkoda melaporkan kejadian itu kepada pemilik kapal. Kemudian oleh pemilik kapal, nakoda disarankan agar membawa pulang korban. “Korban dibawa ke TPI unit I Juwana. Kemudian tim kami langsung mengevakuasi korban. Kami juga datangkan tim Inafis dan paramedis Puskesmas Juwana. Hasil pemeriksaan luar (visum et repertum) terhadap tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda  kekerasan,” pungkasnya.   Reporter: Cholis Anwar Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar