Jumat, 29 Maret 2024

Karyawan PG Rendeng Kudus Demo, Tuntut Kejelasan Kapan Pabrik Bisa Giling Tebu

Anggara Jiwandhana
Rabu, 23 Juni 2021 13:52:14
Pekerja tengah berorasi menuntut giling tebu di PG Rendeng. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)
[caption id="attachment_224423" align="alignleft" width="880"] Pekerja tengah berorasi menuntut giling tebu di PG Rendeng. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Ratusan karyawan Pabrik Gula (PG) Rendeng Kudus menggelar aksi demo di halaman kantor PG Rendeng Kudus, Selasa (23/6/2021). Mereka, menuntut kejelasan kapan pabrik gula tersebut bisa memulai penggilingannya. PG Rendeng sendiri, kini tengah dalam masa revitalisasi sejumlah alat produksinya dengan penanggung jawab PT Wika dan PT Barata Indonesia. Sehingga proses penggilingan dan proses produksi belum berjalan. Ketua Serikat Pekerja Pertanian dan Perkebunan (SPPP) SPSI  Edi Wantoro mengatakan, PT Wika dan PT Barata sebenarnya telah melanggar adendum kurang lebih sebanyak dua kali. Yakni pada tanggal 7 dan pada tanggal 15 Juni 2021 kemarin. Pihak karyawan dan perwakilan petani, lanjut dia, kemudian juga ditembung lagi untuk mundur pada 20 Juni 2021 lalu. Perjanjian juga telah dilakukan dalam hal ini. “Namun sampai saat ini belum ada kepastian kapan mesin ini bisa selesai dan mulai giling, makanya teman-teman hari ini aksi spontan,” katanya usai menggelar aksi. Edi menyampaikan, kemunduran giling sangatlah berakibat fatal bagi sejumlah pihak. Yang paling berdampak adalah hilangnya kepercayaan petani tebu dan hilangnya bahan baku tebu. “Kalau tidak ada bahan baku tebu, tahun ini tidak bisa giling lagi, lalu tahun depan bagaimana nasib kita,” ujar dia. Penyelesaian revitalisasi, kata dia, sebenarnya ditarget rampung akhir tahun 2019 dan bisa diujicobakan. Namun hingga tahun 2020 masih gagal bahkan hingga tahun 2021 ini juga gagal. Pekerja sendiri, kata dia, menuntut kompensasi atas hilangnya kepercayaan petani dan pendapatan para karyawan apabila pada tanggal 27 nanti tidak jadi giling kembali. “Kita lihat saja, mereka berjanji pada tanggal 27 sudah selesai,” jelasnya. Bobby Sumardiat, Direktur Operasi PT Barata memastikan pengerjaan PG Rendeng akan  rampung pada tanggal 27 Juni mendatang. Untuk kemudian pada tanggal 30 Juni bisa dimulai penggilingannya. “Kami pastikan sudah matang betul untuk tanggal 30 ini, permasalahannya cuma di power plant yang belum stabil,” kata dia. Bobby menambahkan, pada tahun kemarin sempat dilakukan giling, namun gagal. Pihaknya beralasan karena adanya kesalahan kontrak. “Kami mengira itu bukan gagal, kami tetap berusaha saat itu dan tidak tinggal diam,” jelasnya. Terkait kompensasi, pihaknya akan mengupayakan yang terbaik bagi para pekerja.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar