Jumat, 29 Maret 2024

Isolasi Terpusat Tingkat Desa di Kudus Mulai Berjalan Efektif

Anggara Jiwandhana
Selasa, 22 Juni 2021 10:11:48
Bupati Hartopo saat meninjau tempat isolasi terpusat di Desa Jepang beberapa waktu lalu (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)
[caption id="attachment_224213" align="alignleft" width="880"] Bupati Hartopo saat meninjau tempat isolasi terpusat di Desa Jepang beberapa waktu lalu (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Bupati Kudus HM Hartopo menilai penerapan isolasi mandiri terpusat di desa-desa di Kabupaten Kudus untuk pasien Covid-19 tanpa gejala mulai berjalan efektif. Oleh karena itu, organisasi di desa-desa di Kabupaten Kudus diminta untuk turut berperan aktif dalam membantu pelaksanaannya di lapangan. “Desa bisa mengikutsertakan organisasi seperti Karang Taruna dan PKK mungkin bisa untuk memaksimalkan penjagaan selain tenaga kesehatan yang standby di tempat isolasi. Dokter dari puskesmas juga harus siap on call 24 jam,” kata Hartopo, Selasa (22/6/2021). Isolasi terpusat desa, lanjut dia, dinilai lebih efektif untuk meminimalisir warga yang dievakuasi keluar kota seperti di Asrama Hajo Donohudan Boyolali. Penyiapan isolasi terpusat juga bisa turut membantu pemkab dalam menampung pasien-pasien Covid-19 tanpa gejala. “Nanti kalau semua desa semuanya punya isolasi terpusat minimal untuk 20 orang, bisa dihitung kapasitas yang ada. Mudah-mudahan dengan adanya desa memberikan tempat isolasi seperti ini, harapan kami sudah tidak ada yang dievakuasi lagi ke sana (Donohudan),” jelas Hartopo. Sementara data dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, sejumlah lokasi isolasi terpusat mulai diisi oleh pasien OTG Covid-19. Seperti di Politeknik Kudus, kini terisi 21 orang dari kapasitasnya 48 tempat tidur. Kemudian Rusunawa Kudus kini terisi 60 orang dari kapasitas maksimalnya 180 orang, dan shelter Universitas Muhammadiyah Kudus, kini terisi enam orang dari total kapasitas 32 orang. Sementara di tingkat kecamatan, Kecamatan Dawe jadi yang paling banyak menampung pasien isolasi, yakni sebelas orang dari total kapasitas 305 tempat yang tersebar di desa-desa. Kemudian disusul Kecamatan Mejobo dan Gebog yang masing-masing menampung enam orang. Mojobo sendiri, memiliki kapasitas isolasi sebanyak 220 tempat tidur yang tersebar di desa-desa. Sementara Gebog, tersedia 140 tempat tidur. Kemudian Kecamatan Undaan kini mulai menampung tiga pasien isolasi dari total kapasitas 370 tempat tidur di desa-desanya. Kecamatan Jati, kini terisi dua pasien dari total tempat tidur tersedia 281 unit. Sementara Kecamatan Kaliwungu baru menampung satu pasien dari total tempat tidur tersedia di desa-desa sebanyak 300 unit. Untuk Kecamatan Kota, dari 131 tempat tidur tersedia, masih belum terpakai semua. Begitu pula dengan Kecamatan Bae dan Jekulo. Untuk Bae, tersedia sebanyak 200 unit sementara Jekulo tersedia 240 tempat tidur.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar