Jumat, 29 Maret 2024

Kasus Positif Covid-19 Di Kabupaten Jepara Melonjak, Angka Kematian Juga Tinggi

Budi Santoso
Senin, 21 Juni 2021 20:23:32
Tim Pemakaman Satgas Penanganan Covid-19 Jepara, harus bekerja keras.(MURIANEWS/Istimewa)
[caption id="attachment_224168" align="alignleft" width="1280"] Tim Pemakaman Satgas Penanganan Covid-19 Jepara, harus bekerja keras.(MURIANEWS/Istimewa)[/caption] MURIANEWS, Jepara- Perkembangan Covid-19 di Kabupaten Jepara memasuki masa-masa sangat mengkhawatirkan. Hal ini jika dilihat dari perkembangan kasus positif yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Berdasarkan data yang direlease oleh Satgas Penanganan Covid-19 Jepara, penambahan kasus positif yang terjadi sudah sangat tinggi. Angka positif Covid-19 di Kabupaten Jepara yang tercatat bahkan melebihi angka kasus positif Covid-19 di Kabupaten Kudus. Sampai Senin (21/6/2021), angka kasus Covid-19 yang saat ini terjadi di Jepara jumlahnya mencapai 2.595. Jumlah tersebut merupakan bagian dari total jumlah kasus positif yang mencapai 12.134 kasus. Dimana dari jumlah tersebut, sebanyak 614 diantaranya berakhir dengan kematian. Sedangkan yang sembuh mencapai 8.925 kasus. Jika dibandingkan angka kasus di Kabupaten Kudus, angka tersebut sudah jauh melampaui. Di Kabupaten Kudus, pada saat yang sama ada 2.095 kasus positif Covid-19 yang tengah terjadi. Secara keseluruhan di Kudus telah terjadi 12.231 kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Sebanyak 9.137 dinyatakan sembuh dan 999 orang dinyatakan meninggal. Data-data tersebut didapatkan dari Web-site resmi penanganan Covid-19 di masing-masing Kabupaten. Dari data-data yang terjadi tampak bahwa di dua wilayah yang bertetangga ini, perkembangan Covid-19 menunjukan situasi yang hampir sama. Kabupaten Jepara, meskipun saat ini mencatat kasus yang masih terjadi lebih tinggi (2.595 kasus), namun hanya 278 yang menjalani perawatan. Sedangkan sisanya sebanyak 2.317 orang tercatat melakukan isolasi. Sedangkan Kabupaten Kudus, mencatat kasus yang masih terjadi sebanyak 2.095. Dari jumlah tersebut, sebanyak 432 menjalani perawatan. Sedangkan sisanya sebanyak 1.663 dalam posisi mejalani isolasi. Penerapan protokol kesehatan mutlak menjadi kunci dalam menekan angka penularan Covid-19. Khususnya di Kabupaten Jepara, pengawasan terhadap para pelaku isolasi juga akan menjadi kunci. Banyaknya orang yang melakukan isolasi berpotensi menularkan virus jika tidak dilakukan pengawasan yang kuat. Penerapan protokol kesehatan dengan melakukan 5 M (Mencuci tangan, Memakai Masker, Menjaga Jarak, Menghindari Kerumunan, Membatasi Mobilitas), akan menjadi kunci. Masyarakat harus didorong untuk bisa melakukan 5 M ini dengan standart disiplin yang tinggi. Di Kabupaten Jepara sendiri, tingginya angka kasus Covid-19 justru terjadi dalam sepekan terakhir. Dalam 4 hari terakhir, Jepara mencatat ada lebih dari 1.000 kasus baru Covid-19 yang terjadi. Pada hari Minggu (20/6/2021), Satgas Covid-19 mencatat kasus baru sebanyak 224, dengan 220 diantaranya melibatkan warga Jepara asli. Sebelumnya, Sabtu (19/6/2021), angka kasus yang muncul malah mencapai 389, dengan 376 diantaranya melibatkan warga Jepara. Kemudian lebih ke belakang, pada Jum’at (18/6/2021) angka kasusnya mencapai 421, dengan 412 merupakan warga Jepara. Lalu angka lebih tinggi terjadi pada Kamis (17/6/2021) mencapai 448, dengan 441 adalah warga Jepara. Selanjutnya pada Rabu (16/6/2021) angka kasus yang terjadi mencapai 253, dengan 241 diantaranya melibatkan warga Jepara. Situasi ini jelas sangat mengkuatirkan, karena kasus-kasus yang terjadi sudah mulai di lingkungan pegawai. Klaster-klaster di lingkungan pegawai kini mulai terjadi di Kabupaten Jepara. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jepara, Moh Ali menyatakan, kemungkinan angka-angka kasus di Kabupaten Jepara bisa meningkat lagi. Potensi ini sangat mungkin terjadi karena, masyarakat masih lemah dalam hal penerapan protokol kesehatan. “Upaya untuk mengajak masyarakat menjadikan protokol kesehatan sebagai bagian kehidupan sehari-hari harus dilakukan lebih intens lagi. Satgas, melibatkan semua institusi termasuk Polri dan TNI akan terus melakukan hal ini,” ujar Moh Ali, Senin (21/6/2021). Melihat perkembangan yang terjadi, Pemkab Jepara saat ini sudah menyiapkan tempat Isolasi terpusat. Diantaranya di BLK Pecangaan dan Wisma Teluk Awur. Namun sejauh ini tempat-tempat isolasi terpusat diakui masih banyak yang kosong. “Memang untuk isolasi terpusat saat ini masih kosong. Terakhir kami menyiapkan di Teluk Awur. Dari kapasitas 110 saat ini baru 2 orang yang masuk,” ujar Moh Ali menambahkan. Tingginya angka kasus Covid-19 di Jepara, pada kenyataannya juga dibarengi dengan naiknya angka kematian karena Covid-19. Dalam sepekan terakhir, ada lebih dari 60-an kematian yang ditangani Satgas Penanganan Covid-19 di Jepara. Situasi ini membuat Petugas Pemakaman Satgas Covid-19 Jepara kewalahan. Menurut M.Zainudin, coordinator Tim Pemakaman Covid-19 Jepara, dalam 4 hari terakhir pihaknya harus bekerja keras mengurusi pemakaman korban Covid-19. Bahkan karena tingginya angka kematian yang terjadi membuat antrian pemakaman terjadi. Hal ini tentu saja sedikit membuat prosedur pemakaman menjadi terganggu. Karena pemakaman yang harusnya dilakukan secepatnya, terkadang harus menunggu tim selesai melakukan tugas pemakaman sebelumnya. “Kami hanya memiliki dua tim pemakaman, sehingga dengan angka kematian yang tinggi kami harus bekerja ekstra. Kadang-kadang memang ada proses pemakaman yang harus antri,” ujarnya. Penulis: Budi erje Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar