Jumat, 29 Maret 2024

Rp 3,6 Triliun Dana Desa Telah Dikucurkan di Jateng Hingga Juni 2021

Anggara Jiwandhana
Senin, 21 Juni 2021 12:50:55
Kakanwil DJPb Jawa Tengah, Midden Sihombing, dalam zoom meeting, Senin (21/6/2021). (MURIANEWS/Istimewa)
[caption id="attachment_224063" align="alignleft" width="880"] Kakanwil DJPb Jawa Tengah, Midden Sihombing, dalam zoom meeting, Senin (21/6/2021). (MURIANEWS/Istimewa)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Realisasi penyaluran Dana Desa di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2021 hingga bulan Juni 2021 ini mencapai 43,65 persen. Sementara alokasi Dana Desa untuk Jawa Tengah pada tahun ini mencapai Rp 8,2 triliun, untuk 7.809 desa. “Atau jika dinominalkan, untuk saat ini sudah tersalurkan sebanyak Rp 3,6 triliun dari alokasinya Rp 8,2 triliun,” kata Kepala Kantor Wilayah Direktorat  Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Jawa Tengah Midden Sihombing, via Zoom Meeting, Senin (21/6/2021). Realisasi tertinggi, lanjut Midden, dilakukan oleh KPPN Surakarta. Di mana dari Rp 223 miliar, sudah terealisasi sebesar 59,9 persen. Disusul KPPPN Purwodari dari Rp 314 miliar, sudah terealisasi sebanyak 55,1 persen. Sementara untuk KPPN Kudus sendiri, berada pada peringkat lima. Dari alokasi yang harus disalurkan yakni sebanyak Rp 349 miliar, kini sudah tersalurkan sebanyak 50,9 persen. “Di Jawa Tengah sendiri, ada 14 KPPN yang bertugas untuk menyalurkan Dana Desa. Yang masih rendah adalah di KPPN Pati yang baru menyalurkan 36,8 persen dari Rp 252 miliar, dan KPPN Tegal yang baru menyalurkan 35,3 persen dari Rp 417 miliar,” rinci dia. Kemudian untuk rincian kabupaten dengan serapan Dana Desa tertinggi, berada di Kabupaten Wonogiri di KPPN Surakarta yang serapannya sudah 73 persen. Disusul Kabupaten Boyolali di KPPN Klaten yang sudah menyerap 72,4 persen. Sementara untuk Kabupaten Kudus sendiri, berada di urutan keenam dengan serapan sebesar 53,1 persen. “Yang serapannya rendah memang berada di Pati dan Tegal,” sambungnya. Untuk Kabupaten Pati sendiri, pihanya memaklumi karena di daerah tersebut memang baru selesai menyelenggarakan pilkades. Sehingga beberapa desa masih belum mengurus Dana Desanya karena menunggu kepala desa yang baru. “Karena di sana (Pati) baru selesai Pilkades jadi memang belum terserap banyak,” jelasnya. Walau demikian, tambah Midden, keseluruhan pemerintah daerah baru melaporkan penggunan Dana Desanya pada aplikasi OM Span dengan total sebesar Rp 1,8 triliun. Padahal, realisi penyalurannya seperti diketahui berada di angka Rp 3,6 triliun. “Ini yang kami minta pemda, khususnya dinas terkait untuk segera melaporkannya. Walau kami mengerti konsolidasi data dari desa hingga ke kabupaten lalu ke kami membutuhkan waktu,” jelas dia.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar