Jumat, 29 Maret 2024

Hallyu Wave Buat Halu?

Murianews
Senin, 21 Juni 2021 11:37:36
Grup idol Korea BTS. (REUTERS)
[caption id="attachment_224034" align="alignleft" width="150"] Maulidatun Nada*)[/caption] HALLYU WAVE atau bisa disebut "gelombang Korea" adalah istilah yang merujuk pada fenomena budaya Korea yang dengan cepat menyebar secara global. Salah satu negara yang terkena gelombang Korea adalah Indonesia, bahkan penyumbang terbanyak penonton music video artis K-pop adalah Indonesia, ini membuktikan begitu besarnya penikmat gelombang Korea di Indonesia. Korean wave mulai masuk di Indonesia sejak awal tahun 2000-an lewat penayangan drama-drama Korea di beberapa TV swasta. Beberapa drama fenomenal saat itu seperti Dream High, Full House, dan Boys Before Flowers sering disebut-sebut sebagai awal mula seseorang mengenal budaya Korea. Drama yang ringan dengan cerita yang bervariasi membuat daya tarik sendiri, bahkan sampai sekarang, drama tersebut masih populer, dan belum disebut K-Drama Lovers apabila belum menonton drama tersebut. Setelah itu, musik pop Korea juga mulai banyak dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, TV swasta mulai mengundang boy group dan girl group asal Negeri Gingseng tersebut, Contohnya adalah Super Junior, BigBang, Girls Generation, EXO, BTS, Blackpink, Red Velvet, Twice dan banyak lagi. Bahkan keberadaan boy group dan girl group Korea sendiri menciptakan beberapa trend fashion, seperti celana pensil berwarna mencolok yang pernah digunakan member Girls Generation dalam music video Gee saat itu menjadi tren di Indonesia, banyak orang yang membeli pakaian tersebut. Itu menunjukkan betapa besarnya dampak dari gelombang Korea. Kemudian ingatkah kalian dengan lagu Oppa Gangnam Style?. Lagu itu pernah menjadi populer pada masanya, banyak masyarakat yang tahu lagu tersebut, tak hanya mengetahui lagunya, namun juga mereka mengikuti tren tarian tersebut. PSY yang merepukan penyanyi asli lagu tersebut diudang di TV swasta Indonesia. Kemudian dari banyaknya boy group dan girl group mereka mempunyai nama kelompok penggemar atau biasa disebut fandom, seperti EXO mempunyai nama penggemar EXOL, BTS mempunyai nama penggemar ARMY, BLACKPINK mempunyai nama penggemar BLINK dan masih banyak lagi. Banyak anak muda yang bergabung dalam fandom, mereka mengikuti jadwal idola mereka, meskipun berbeda negara mereka tetap bisa menikmati konten dari idola mereka karena memang boy group dan girl group dirancang untuk menjangkau penggemar secara globak tidak hanya Korea saja, kemudian Idol Korea biasanya bersikap dekat dengan penggemar, seolah-olah meskipun berbeda negara dan bahasa, mereka tetap bisa berkomunikasi dan membuat penggemar luar negeri merasa tidak diabaikan. Inilah salah satu alasan mengapa gelombang Korea begitu cepat berkembang dan dapat diterima banyak orang. Banyak juga yang menjadi penggemar K-pop karena sudah menjadi tren, di mana teman-teman mereka menjadi K-popers(sebutan penggemar K-pop) dan mereka hanya mengikuti tren tersebut. Alasan para penggemar Korean Pop menyukai idol Korea adalah karena musik mereka, penampilan mereka di panggung, visual mereka dan juga cara mereka memperlakukan fans. Idol Korea biasanya melakukan fanservice di mana mereka melayani fans, memberikan perhatian kepada fans, idol ingin fans tidak merasa sendiri dan menganggap mereka adalah teman sendiri itu adalah bagian dari fanservice. Hal itulah yang membuat fans nyaman dan menyayangi idol mereka, karena fans merasa idol mereka menyayangi mereka. Penggemar yang masuk dalam kategori fans garis keras biasanya akan terobsesi namun tidak semuanya seperti itu, tidak hanya fans K-pop, fans yang sudah masuk kategori fans kategori garis keras biasanya mengalami celebrity worship syndrome, suatu kondisi di mana individu menjadi terobsesi kepada seseorang atau beberapa selebriti serta menjadi tertarik dengan kehidupan pribadi sang selebriti. Dikutip dari jurnal penelitian Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah tingkatan yang paling parah sindrom ini ialah menganggap sang idola akan membantunya, menolongnya dari kesusahan dan bahkan menganggap sang idola akan senang jika mereka masuk menjadi bagian dari keluarga atau mantan pacarnya. Penderita sindrom ini tidak akan rela jika idolanya dihina atau dikata-katai oleh orang lain. Perlu digaris bawahi, tidak semua fans mengalami sindrom ini. NonK-pop menganggap penggemar K-pop halu dengan menganggap idola mereka adalah teman mereka. NonK-pop juga akan memandang aneh saat fans K-pop menyukai idola mereka, dan berandai idola mereka adalah pacar mereka. Namun menurut salah seorang EXOL atau fans EXO, dia mengatakan bahwa saat dia berbicara dia menyayangi idolanya, dan bilang dia mencintai idolanya, bukan berarti dia ingin menikah dengan idolanya, dia hanya ingin mengatakan terimakasih karena sudah ada di hidup dia sudah menjadi penyemangatnya, tak ada kata lain selain dia mencintai idolnya, itu ia ucapkan karena ingin mengungkan rasa terimakasihnya.   Lebih Bahagia dan Semangat Kerja Banyak penggemar K-pop yang memaknai K-pop sebagai sarana penghibur mereka, mereka menjadi lebih bahagia dan lepas dari depresi karena K-pop. Bahkan ada yang menyatakan bahwa mereka bisa bertahan sampai saat ini karena salah satu budaya tersebut, ada yang pernah hampir mengakhiri hidup karena tidak memiliki semangat lagi dan merasa tidak ada ada yang memperdulikannya di dunia, namun setelah mengenal idola K-pop, setidaknya mereka tidak kesepian lagi dan menemukn kebahagiaannya lagi. Seseorang tidak akan tahu apa yang sudah dilalui orang lain dan apa masalah mereka, cara melepas depresi setiap orang berbeda-beda. Bahagia setiap orang juga berbeda dengan orang lain,  sehingga mereka menemukan cara mereka sendiri untuk bahagia. Salah satunya adalah dengan menjadi penggemar fans K-pop, mereka merasa tidak sendiri lagi, mereka mempunyai kegiatan yang akan membuat lupa dengan masalah yang dilalui. K-pop menjadi sarana untuk melampiaskan beban mereka. Orang lain mungkin berpikir mereka gila karena K-pop, namun dari sudut pandang penggemar K-pop mereka menyukai K-pop agar tidak gila. Selain mereka lepas dari depresi, penggemar K-pop juga memiliki penyemangat sendiri di hidup mereka. Salah satu penggemar K-pop, dia menyatakan bahwa dia memiliki cara tersendiri dalam belajarnya. Setiap idolanya update, dia akan menyelesaikan satu tugas. Bayangkan dalam satu grup ada sembilan member yang ia sukai, dan setiap harinya ada biasnya yang update maka ia akan menyelesaikan tugasnya seperti janjinya pada dirinya sendiri. Seseorang yang bahagia pasti akan memiliki semangat dalan belajarnya, begitu juga dengan penggemar K-pop, mereka mempunyai kebahagiaan mereka, menjadikan mereka lebih semangat dalam belajar. Belajar bahasa Korea juga menjadi salah satu hal yang dilakukan penggemar K-pop. Motivasi mereka bermacam-macam, ada yang ingin belajar Korea agar lebih mudah mengerti apa yang dikatakan idola mereka karena tidak semua konten menyediakan terjemahan bahasa Indonesia. Selain itu, jika menghadiri konser di luar Indonesia tentu tidak ada penerjemah bahasa Indonesia, itu adalah salah satu alasan belajar bahasa Korea versi K-popers. Tidak hanya untuk memahami apa yang dikatakan idola mereka, banyak yang belajar bahasa Korea karena ingin melanjutkan pendidikan di Korea. Korea menjadi salah satu negara tujuan mereka dalam menuntut ilmu, sudah banyak penggemar Korean Pop yang berhasil mewujudkan cita-cita mereka untuk melanjutkan pendidikan di Korea. Menjadi lebih giat bekerja, adalah salah satu dampak dari menjadi penggemar K-pop. Ketika menjadi penggemar K-pop, biasanya ingin membeli barang yang sama dengan idola, membeli album, dan lain-lain, itulah yang menyebabkan seorang penggemar K-pop harus lebih giat untuk memuaskan dan membahagiakan diri sendiri. Menjadi penggemar K-pop juga membuat seseorang tergoda untuk berkunjung ke negara asal idola mereka, berkunjung ke Korea menjadi salah satu keingan utama mereka. Untuk itu, mereka akan berusaha kerja keras untuk mewujudkan keinginan mereka. Selain hal itu, kita juga bisa memanfaatkan kreativitas kita untuk menjual barang atau perintilan yang berbau K-pop, seperti kipas bergambar foto idola, lampu berlogo grup Korea, kaos bergambar idola dan lain sebagainya tergantung bagaimana kita membaca kondisi, apa yang sedang menjadi trend dikalangan K-popers saat itu akan menarik banyak orang untuk membeli barang tersebut. Atau bisa juga menjual album langsung dari seller Korea, karena album yang dijuak di Korea harganya juah lebih murah dibanding membeli di Indonesia. Dari paparan di atas, K-pop tidak hanya sekadar membuat penggemarnya menjadi halu, namun masih banyak dampak positif yang diberikan idola K-pop untuk penggemarnya. Untuk itu, tetaplah hormati apa yang menjadi kesukaan orang lain, karena kita tidak tahu betapa pentingnya suatu hal untuk diri mereka. Selain lepas dari depresi dan menjadikan seseorang lebih bahagia, K-pop juga bisa mengubah pribadi menjadi lebih rajin, ini tergantung bagaimana orang tersebut mengatur hobi mereka dengan kewajiban mereka, perlu diingat harus mengutamakan kewajiban terlebih dahulu. Semua tergantung pada diri sendiri, tidak ada salahnya mengidolakan apapun dan siapapun, yang terpenting adalah jangan berlebihan dan tetap mengutamakan kewajiban. Jangan sampai mengabaikan kehidupan dan pendidikan. Selain itu, banyak hal positif yang dapat kita ambil apabila kita bisa mengelola kesenangan kita dengan baik. Tak lupa tetap menghormati kesenangan orang lain. (*)   *) Penulis adalah mahasiswa Universitas Tidar Magelang

Baca Juga

Komentar