Jumat, 29 Maret 2024

Sudah Divaksin Dua Kali, Empat Kades di Sukoharjo Terpapar Corona

Murianews
Kamis, 17 Juni 2021 21:14:31
Vaksin Sinovac diberikan kepada tenaga kesehatan di RS Aisyiyah Kudus belum lama ini. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)
[caption id="attachment_207019" align="alignleft" width="1024"] Vaksin Sinovac diberikan kepada tenaga kesehatan di RS Aisyiyah Kudus belum lama ini. (Dok.MURIANEWS)[/caption] MURIANEWS, Sukoharjo – Empat kepala desa (kades) di wilayah Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, positif terpapar virus corona. Empat kades yang berstatus OTG ini diketahui sudah divaksin dua kali. Plt Camat Polokarto Heri Mulyadi menjelaskan, keempat kades tersebut kini menjalani isolasi mandiri (isoma) di kediamannya masing-masing. Keempat kades itu masing-masing Karangwuni, Pranan, Kemasan, dan Bulu. “Empat kades ini tidak bergejala. Mereka kondisinya baik-baik saja. Sehingga cukup dengan isolasi mandiri,” kata dia seperti dikutip Solopos.com, Kamis (17/6/2021). Heri mengatakan klaster kades di Polokarto bermula saat sekretaris desa di Karangwuni terpapar covid-19. Saat itu yang bersangkutan mengalami gejala demam sehingga secara mandiri dilakukan swab antigen. Dari hasil swab antigen diketahui positif Covid-19. Kemudian dilakukan swab PCR dan hasilnya juga positif Covid-19. Buntut sekdes terpapar covid-19, kades setempat melakukan swab PCR secara mandiri karena merasa menjadi kontak erat. Dan diketahui hasil swab PCR tersebut, Kades Karangwuni positif covid-19. Guna menekan penyebaran virus corona, Satgas Covid-19 melakukan pengambilan swab kepada seluruh perangkat desa di Kecamatan Polokarto. Sebagian perangkat desa melakukan swab secara mandiri. “Dari itu diketahui dua kades swab antigen positif. Yaitu Kades Kemasan dan Bulu. Sedangkan Kades Pranan melakukan swab PCR mandiri dan hasilnya positif covid-19,” katanya. Sementara itu, Heri menambahkan Satgas Covid-19 masih menunggu hasil swab perangkat desa lainnya. Hasil swab ini belum bisa dipastikan kapan diterima mengingat ada antrean tinggi di laboratorium pengujian sampel swab tersebut. Heri berharap kasus positif Covid-19 di Polokarto tidak menyebar luas dan bisa ditekan. “Langkah uji swab terhadap seluruh perangkat desa kita lakukan agar mengetahui sejauh mana persebaran virus corona. Karena bisa jadi antar perangkat desa satu dengan yang lain sebelumnya saling bertemu,” katanya. Heri mengingatkan kepada masyarakat di wilayahnya untuk meningkatkan protokol kesehatan. Seperti menggunakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan rajin mencuci tangan. Apabila mengalami gejala sakit seperti batuk, flu dan sakit kepala segera memeriksakan kondisi kesehatannya. Harapannya agar penanganan segera dilakukan dan penyebaran virus corona bisa lebih ditekan lagi. Kades Pranan, Jigong Sarjanto mengatakan saat ini dalam kondisi sehat. Dia mengetahui jika terpapar virus corona setelah melakukan swab PCR mandiri. “Tidak ada gejala. Saya saat ini melakukan isolasi mandiri,” ujarnya. Selain dia, istrinya juga melakukan swab PCR dan hasilnya negatif. “Kalau bu lurah hasilnya alhamdulillah negatif.” Dikatakannya, penjadwalan uji swab oleh Puskesmas secara bertahap mamakan waktu beberapa hari hingga hasil tes keluar. Sepanjang pelaksanaan tracing tersebut, kantor desa se-kecamatan Polokarto di lockdown. Otomatis pelayanan untuk masyarakat juga dihentikan hingga muncul hasil tracing. Dia berharap hasil uji laboratorium perangkat desa se-kecamatan Polokarto segera keluar. Mengingat kepentingan mendesak pada pelayanan masyarakat tergantung dari hasil tes tersebut. Dikatakannya, kecenderungan kasus Covid-19 di Sukoharjo terus meningkat setelah Lebaran lalu. Salah satu pemicunya, warga diberikan kelonggaran menggelar hajatan. Meskipun diatur sedemikian rupa dengan penerapan protokol kesehatan, pelaksanaan di lapangan masih banyak pelanggaran. Mulai dari berkerumun, memasang kursi dan tetap menggelar pesta tanpa menerapkan protokol kesehatan. “Kalau ada acara hajatan, satgas desa ini kewalahan melakukan penindakan,” kata dia. Ditambah lagi, kekhawatiran munculnya klaster penularan dari Kabupaten Kudus yang harus diwaspadai.   Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar