Jumat, 29 Maret 2024

Kades Brojol Sragen Positif Covid, Sempat Jadi Pengiring Pengantin ke Kudus

Murianews
Kamis, 17 Juni 2021 19:42:39
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati (tengah) menyosialisasikan tentang pentingnya protokol kesehatan selama Sragen zona merah Covid-19 di aula Kecamatan Mondokan, Sragen, Kamis (17/6/2021). (Solopos.com/Tri Rahayu)
[caption id="attachment_223638" align="alignleft" width="880"] Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati (tengah) menyosialisasikan tentang pentingnya protokol kesehatan selama Sragen zona merah Covid-19 di aula Kecamatan Mondokan, Sragen, Kamis (17/6/2021). (Solopos.com/Tri Rahayu)[/caption] MURIANEWS, Sragen — Klaster Kudus di Sragen kembali bertambah. Kali ini Kepala Desa (Kades) Brojol, Kecamatan Miri, Sragen, dinyatakan positif Covid-19. Berdasarkan tracking  Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, sebelumnya Kades Brojol menjadi pengiring pengantin ke Kabupaten Kudus. Hal itu membuat warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster Kudus yang ada di wilayah Kecamatan Miri, Sragen, bertambah menjadi 18 orang. Kepala DKK Sragen dr Hargiyanto mengatakan, di Desa Brojol ada 14 orang yang terpapar Covid-19 dari klaster Kudus, salah satunya Kades Brojol Aziz Purnomo yang sekarang isolasi mandiri di Technopark Sragen. “Untuk kasus di Brojol, Miri, puskesmas sudah melakukan tracing sebanyak 45 orang tetapi hasil swab PCR sampai sekarang belum keluar,” katanya seperti dikutip Solopos.com, Kamis (17/6/2021). Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan di Brojol itu kepala desanya mengiring pengantin ke Kudus bersama keluarga dan setelah pulang positif. Dia mengatakan kades itu sekarang isolasi mandiri di Technopark Sragen. Yuni, sapaan akrabnya, curiga kalau kasus di Miri itu merupakan varian baru delta atau B.1.617. Atas kecurigaan itu, Yuni meminta DKK mengirim sampel spesimen empat orang ke laboratorium Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta untuk melakukan uji whole genome sequencing. “Empat sampel speismen sudah dikirim. Uji genome itu butuh waktu lama, yakni 2 pekan sampai sebulan. Sambil menunggu hasilnya, kami melakukan antisipasi. Jumat besok (18/6/2021), kami menerjunkan sukarelawan dan satgas desa untuk penyemprotan disinfektan satu desa di Brojol. Selain itu, sebanyak 250 orang lanjut usia (lansia) yang berisiko tinggi divaksin semua selama sehari itu harus rampung,” jelasnya. Bupati menerangkan penyemprotan massal dan vaksinasi lansia massal itu dilakukan karena muncul klaster Kudus di Brojol. Kalau hasil uji whole genome sequencing itu betul menunjukkan varian baru delta itu, kata Yuni, setidaknya Satgas Kabupaten sudah melakukan swab test. Sebaliknya, bila hasil uji di UGM itu menunjukkan bukan varian delta, Yuni bisa bersyukur dan sudah melakukan antisipasi semua. Camat Miri, Ancil Sudarto, menjelaskan untuk kegiatan penyemprotan massal pada Jumat ini melibatkan tenaga dari tingkat kabupaten, kecamatan, dan sukarelawan desa. Selain itu, Ancil juga menyiapkan vaksinasi untuk warga lansia di Brojol dengan target minimal 100 orang. “Besok penyemprotan serentak satu desa. Kalau satu warga yang meninggal itu di Desa Sunggingan,” jelasnya.   Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar