Jumat, 29 Maret 2024

RSUD Soewondo Penuh, Ganjar Minta Ada Konversi ICU Umum untuk Penanganan Covid-19

Cholis Anwar
Selasa, 15 Juni 2021 15:37:30
Ganjar saat meninjau di RSUD Soewondo Pati. (MURIANEWS/Cholis Anwar)
[caption id="attachment_223293" align="alignleft" width="880"] Ganjar saat meninjau di RSUD Soewondo Pati. (MURIANEWS/Cholis Anwar)[/caption] MURIANEWS, Pati - Selain mengunjungi tempat isolasi terpusat di Hotel Kencana, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo juga mendatangi RSUD Soewondo Pati, yang sudah kelebihan kapasitas untuk pasien Covid-19. Bahkan pihaknya juga mengintip ruang isolasi ICU yamg rupanya juga penuh. Sementara di IGD, dia melihat ada pasien yang masih menunggu perawatan. Bahkan ada juga yang tidak mendapatkan tempat isolasi lantaran kondisinya yang penuh. Karena itu, Ganjar pun meminta agar pihak rumah sakit sebisa mungkin untuk menambah ruang ICU. Tetapi karena untuk penambahan ruangan memang tidak memungkinkan, pihaknya menyarankan agar ICU umum untuk sementara waktu bisa digunakan untuk ICU isolasi pasien Covid-19 yang kondisinya cukup parah. "Tadi di RSUD Soewondo ada gedung lama dijadikan tempat isolasi, di sini ada juga. Untuk ICU memang penuh, tapi saya sudah minta ada konversi ICU umum untuk Covid-19 dan mereka siap," katanya, Selasa (15/6/2021). Baca: Gubernur Puji Pemkab Pati Sewa Hotel Jadi Tempat Isolasi, Bisa Ditiru Daerah Lain Karena dari pihak Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) menyetujui adanya konversi tersebut, Ganjar pun meminta agar konversi segera dilakukan. Sehingga pasien dengan kondisi kritis dan butuh ICU untuk isolasi, segera bisa ditangani. "Penanganannya sudah bagus. Karena disetujui, konversi kalau bisa cepat dilakukan," ujarnya. Satu hal yang paling penting lanjut Ganjar adalah penanganan di tingkat hulu. Bagaimana edukasi tentang protokol kesehatan terus digalakkan dan operasi yustisi pada keramaian-keramaian harus ditingkatkan. "Saya juga minta semua kepala daerah khususnya yang zona merah dan sekitarnya untuk membuat kesepakatan bersama. Mana-mana yang boleh, mana yang tidak boleh, tempat wisata, tempat ibadah dan kegiatan sosial bagaimana aturannya. Kalau itu dilakukan, maka bisa mencegah penyebaran," pungkasnya.   Reporter: Cholis Anwar Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar