Jumat, 29 Maret 2024

Ganjar Duga Covid Varian Baru Tak Hanya di Kudus, Bupati-Wali Kota Diperintahkan Ambil Sampel Tes WGS

Ali Muntoha
Senin, 14 Juni 2021 18:42:12
Gubernur dan Wagub Jateng Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen memimpin rapat koordinasi penanganan Covid-19 di Jateng. (MURIANEWS/Istimewa)
[caption id="attachment_223148" align="alignleft" width="880"] Gubernur dan Wagub Jateng Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen memimpin rapat koordinasi penanganan Covid-19 di Jateng. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption] MURIANEWS, Semarang – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menduga Covid-19 varian baru tak hanya menyebar di Kabupaten Kudus saja. Oleh karenanya, semua bupati-wali kota di provinsi yang dipimpinnya diminta untuk waspada. Ia juga meminta setiap daerah mengambil sampel untuk tes whole genome sequencing (WGS) pada kasus-kasus tertentu. "Yang terdeteksi sekarang baru di Kudus, tapi semuanya harus waspada. Saya minta bupati/wali kota kalau ambil sampel tes, tolong juga ambil sampel untuk tes genome sequencingnya. Ada aturan-aturan yang ditetapkan untuk itu, maka perintahkan Kadinkes masing-masing untuk meruntut cara-cara itu," katanya, Senin (14/6/2021). Ini dikatakan Ganjar usai memimpin rapat penanganan Covid-19 bersama bupati/wali kota se-Jateng. Dalam rapat itu, Ganjar menduga lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Jateng disebabkan karena varian baru. Dugaan bahwa varian baru tak hanya di Kudus didapati Ganjar saat ada warga Sragen yang positif setelah pulang mengikuti acara kondangan di Kudus. "Cerita ini menginspirasi saya, sepertinya perkembangan dari satu titik di Kudus dan menyebabkan beberapa daerah sekitarnya merah. Rasa-rasanya hipotesisnya berhubungan dengan Kudus. Maka, saya perintahkan ini segera dilakukan pengambilan sampel genome sequencing," jelasnya. Dengan begitu, maka akan diketahui lebih cepat apabila varian baru memang sudah menyebar. Masyarakat diminta hati-hati, karena varian baru Covid-19 dari India sudah masuk ke Jawa Tengah. "Tidak ada kata lain selain taati protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak, rajin cuci tangan pakai sabun, mengurangi mobilitas dan menjauhi kerumunan," terangnya. Disinggung terkait adanya broadcast yang menyebar di group-group WA untuk menghindari Jawa Tengah, Ganjar mengatakan tidak tahu tentang informasi itu. Ganjar mengimbau waarba agar tidak panik, namun tetap berhati-hati dengan menerapkan prokes. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng Yulianto Prabowo mengatakan, sampai saat ini baru Kudus yang terkonfirmasi ada varian baru Covid-19. Daerah lain belum ada, meskipun ada beberapa wilayah yang baru mengirimkan sampel tes. Yulianto membenarkan bahwa semua daerah wajib mengambil sampel untuk tes genome sequencing. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya penyebaran varian baru itu di daerah lain. Meski begitu, Yulianto mengatakan ada sejumlah aturan di mana pemerintah daerah wajib mengambil sampel genome sequencing. Di antaranya terjadi penularan cepat di suatu wilayah, adanya orang baru mendarat dari negara asing, orang-orang yang tidak rentan mulai terinfeksi dan lainnya. "Selain itu, jika ada orang yang sudah divaksin namun terkonfirmasi Covid-19, penyintas yang kembali tertular serta ada pasien Covid-19 dengan CT value di bawah 25," pungkasnya.   Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar