Jumat, 29 Maret 2024

Ada 599 Tempat Tidur Isolasi Terpusat Tersebar di Desa-Desa di Kudus

Yuda Auliya Rahman
Sabtu, 12 Juni 2021 14:19:25
Tempat isolasi terpusat di Desa Jepang Pakis Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)
[caption id="attachment_222801" align="alignleft" width="880"] Tempat isolasi terpusat di Desa Jepang Pakis Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption] MURIANEWS, Kudus - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus telah menginstruksikan seluruh desa yang ada di Kota Kretek agar kembali menyiapkan tempat isolasi mandiri terpusat di tingkat desa.  Ini dilakukan sebagai langkah setelah Asrama Haji Donohudan Boyolali saat ini kapasitasnya sudah penuh. Alhasil, desa-desa di Kudus pun telah menyiapkan tempat isolasi terpusat di tingkat desa. Hingga kini, total ada 599 tempat tidur (TT) yang sudah dipersiapkan dan tersebar di masing-masing desa dengan kapasitas yang berbeda-beda. "Informasi kemarin yang kami terima adalah bahwa Asrama Donohudan kapasitasnya tinggal 150, dan akan diperuntukkan untuk Solo Raya. Serta pengelola menegaskan sementara waktu untuk tidak mengirim dulu," kata Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekda Kudus Agus Budi Satrio, Sabtu (12/6/2021). Hal tersebut, lanjut Agus, membuat Pemkab Kudus harus mempersiapkan skenario lain. Yakni, dengan mengadakan tempat-tempat isolasi terpusat baik di tingkat desa, kecamatan, atau kabupaten. Sejumlah organisasi keagamaan pun baik dari Nahdlatul Ulama (NU) atau Muhammadiyah juga bersedia untuk mendukung ketersediaan tempat isolasi terpusat, jika yang disiapkan pemerintah dirasa masih kurang. "Sudah kami koordinasikan kemarin dan ini di desa total ada sekitar 599 kapasitas TT yang sudah siap di masing-masing desa. NU dan Muhammadiyah juga siap mensuport dan merespon baik, masyarakat dan kami juga mengajak elemen masyarakat agar bisa turut membantu di tingkat wilayah masing-masing lewat Jogo Tonggo atau PPKM Mikro," jelasnya. Pemkab Kudus juga masih memiliki alternatit tempat isolasi terpusat yakni Rusunawa yang akan juga akan dimaksimalkan. Selain Rusunawa, juga memiliki opsi lain seperti di Graha Muria Colo, dan juga Balai Diklat Sonyawarih. "Rusunawa memiliki kapasitas sekitar 180-an, itu di tingkat kabupaten. Dan jika kurang, ada juga opsi lain seperti Graha Muria ataupun Sonyawarih Menawan, " jelasnya. Terpisah, Kepala Desa Gulang, Kecamatan Mejobo Aris Subkhan menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan ruangan khusus dengan sejumlah sekat yang bisa dipergunakan untuk tempat isolasi terpusat. Ada empat tempat tidur yang saat ini sudah tersedia. "Kami ada tempat isolasi terpusat di lantai dua. Sudah ada empat tempat tidur, tapi bisa dibuat kapasitas delapan orang. Dan sudah ada sekat-seat pembatasnya juga," jelasnya. Sementara sampai saat ini, di Desa Gulang ada 13 warganya yang terkonfirmasi positif. Sembilan orang dinyatakan sembuh, dan satu orang meninggal dunia. "Ada sembilan warga kami yang isolasi mandiri, dua orang masih di Donohudan. Dan sisanya dirawat. Pagi tadi warga kami juga ada yang sembuh dipulangkan dari Donohudan ada empat orang," tandasnya.   Reporter: Yuda Auliya Rahman Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar