Kamis, 28 Maret 2024

Pembelajaran Tatap Muka Tahun Ajaran Baru 2021 di Kudus Masih Belum Jelas

Yuda Auliya Rahman
Kamis, 10 Juni 2021 14:40:24
Simulasi pelaksanaan PTS SMPN 1 Kudus. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)
[caption id="attachment_194714" align="alignleft" width="1024"] Simulasi pelaksanaan PTS SMPN 1 Kudus belum lama ini. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption] MURIANEWS, Kudus - Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus belum bisa memastikan adanya pembelajaran tatap muka (PTM) di tahun ajaran baru 2021 untuk SD ataupun SMP yang jatuh pada bulan Juli. Pasalnya saat ini, Kabupaten Kudus masih masuk dalam wilayah yang berisiko tinggi penularan Covid-19 atau zona merah. Kepala Disdikpora Kabupaten Kudus Harjuna Widada mengatakan persiapan pembelajaran di Kudus saat tahun ajaran nanti masih menunggu perkembangan kondisi di wilayah Kudus. Jika masih berstatus zona merah tentunya pembelajaran akan tetap menggunakan metode jarak jauh atau online. "Jika masih zona merah pada PTM bulan Juli nanti, tentu saja masih dengan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ)," katanya (10/6/2021). Namun, lanjut Harjuna, jika Kudus nantinya sudah berhasil keluar dari zona merah PTM bisa dimungkinan akan berjalan. Begitu juga dengan guru yang harus juga sudah tervaksin seluruhnya. "Kalau sudah keluar zona merah dan semua guru sudah divaksin kami bisa berjalan (tatap muka). Tapi juga harus menunggu instruksi dari ketua gugus tugas Covid-19 Kabupaten," ucapnya. Menurutnya, saat ini sekolahan - sekolahan sudah mempersiapkan semua prasarana protokol kesehatan. Sehingga, sekolahan sudah siap ketika tahun ajaran baru nanti berlaku metode PTM dengan sejumlah ketentuan yang harus dipenuhi. "SD atau SMP mereka sudah siapkan semua, dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. SOP saat pembelajaran mereka juga sudah siap," ucapnya. Terpisah, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Jawa Tengah Sunoto menjelaskan, PTM SMA atau SMK saat ini masih menunggu instruksi lebih lanjut dari Gubernur Jawa Tengah. Meski demikian, pihaknya meminta sekolahan agar melengkapi sarpras hingga SOP untuk persiapan jika PTM boleh digelar. "Kami tunggu sampai ada instruksi. Mungkin juga bisa blended learning atau gabungan tatap muka dan daring, kemungkinan juga kalau daerah yang zona merah masih belum boleh. Tapi sekolahan sudah kami minta mempersiapkan semua, " pungkasnya saat dihubungi melalui saluran telepon.   Reporter : Yuda Auliya Rahman Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar