Kamis, 28 Maret 2024

Berjubel Hingga Timbulkan Kerumunan, Pemprov Jateng Dinilai Tak Siap Gelar Vaksinasi Gratis

Supriyadi
Rabu, 9 Juni 2021 15:25:24
Gubernur Ganjar Pranowo mengatur warga yang membeludak untuk divaksin di Sentra Vaksinasi Gradhika. (MURIANEWS/Istimewa)
[caption id="attachment_222159" align="alignleft" width="880"] Gubernur Ganjar Pranowo mengatur warga yang membeludak untuk divaksin di Sentra Vaksinasi Gradhika. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption] MURIANEWS, Semarang – Vaksinasi gratis yang digelar Pemprov Jateng di Gedung Gradhika Bhakti Praja, kompleks kantor Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Rabu (9/6/2021) pagi menimbulkan kerumunan. Hal ini terjadi lantaran antusias kedatangan masyarakat tak diimbangi dengan pengaturan dan jumlah petugas yang tak seimbang. Apalagi, peserta hanya hanya diwajibkan membawa KTP. Akibatnya masyarakat berbondong-bondong datang di Gedung Gradhika. Semula, antrean tertata rapi. Namun begitu kehadiran masyarakat yang berlipat maka kursi-kursi di bawah tenda antrean tak lagi mencukupi. Mereka rela mengantre berjubel dengan berdiri di sekitar tenda. Celakanya, tidak menerapkan protokol kesehatan karena tidak berjaga jarak satu sama lain. Sejumlah video yang diunggah di media sosial juga memperjelas kondisi antrean vaksinasi di Gradhika Bhakti Praja tak mengindahkan jaga jarak. [caption id="attachment_222221" align="alignleft" width="880"] Ratusan warga mengantre saat hendak mengikuti vaksinasi gratis yang digelar Pemprov Jateng di Gedung Gradhika Bhakti Praja, kompleks kantor Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Rabu (9/6/2021). (Istimewa)[/caption] Hal itu menjadi sorotan anggota Komisi E DPRD Jateng, Yudi Indras Wiendarto. “Jangan sampai ada klaster Covid 19 di vaksinasi. Kalau tak mengindahkan prokes, tak jaga jarak, ya berbahaya itu. Bisa saling menularkan virus,” kata Yudi dalam siaran pers yang diterima MURIANEWS, Rabu (9/6/2021). Melihat kondisi itu, Yudi mengatakan Pemprov Jateng yang gencar melakukan sosialisasi soal vaksinasi gratis tak siap dengan konsekensi yang ditimbulkan. Hal itu terlihat dari sedikitnya jumlah petugas yang mengatur warga yang akan melakukan vaksinasi. Petugas juga tak siap dengan membeludaknya kedatangan warga. ”Bahkan, Gubernur Ganjar Pranowo yang masih mengenakan baju gowes dan menenteng sepeda juga mesti ikut turun tangan mengatur kerumunan warga yang akan mengikuti vaksinasi. Hal itu justru menunjukkan ketidaksiapan pemprov dalam mengantisipasi kedatangan warga,” ungkapnya. Untuk itu, pihaknya mengakui memiliki sejumlah catatan dalam program vaksinasi ini. Pertama, lokasi vaksinasi sebaiknya tidak terpusat dengan tujuan memecah kerumunan. ”Vaksinasi bisa saja dilaksanakan di PRPP yang lebih luas, rumah sakit pemerintah, unit kesehatan masyarakat, hingga kantor-kantor pemerintahan di tingkat desa. Dengan demikian tak akan terjadi kerumunan,” terangnya. Kedua, petugas mesti siap dengan kedatangan warga. Setiap warga yang datang mesti diatur posisinya dengan menerapkan protokol kesehatan. “Kalau lokasi vaksinasi dipecah dan tidak satu titik saja, maka lebih aman,” kata Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jateng ini. Sementara itu, Pemprov Jateng sendiri sudah gencar melakukan sosialisasi soal vaksinasi gratis ini. Dalam flyer yang tersebar disebutkan, Pemprov melayani vaksinasi untuk masyarakat umum dan pelayanan publik. Pelaksanaanya dimulai 8 Juni 2021 hingga Desember 2021. Yakni setiap hari Senin – Jumat pukul 07.00 – 14.00. Vaksinasi gratis ini dengan prioritas usia 50 tahun ke atas.   Reporter: Supriyadi Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar