Jumat, 29 Maret 2024

Beredar Kabar Driver Gojek Mogok Massal Besok, Garda Indonesia: Tidak Ada, Aktivitas Masih Seperti Biasa

Murianews
Senin, 7 Juni 2021 16:23:35
Pengemudi ojek online menunggu penumpang di Jakarta, Senin (30/1/2020). (Bisnis.com/Arief Hermawan)
[caption id="attachment_221835" align="alignleft" width="880"] Pengemudi ojek online menunggu penumpang di Jakarta, Senin (30/1/2020). (Bisnis.com/Arief Hermawan)[/caption] MURIANEWS, Jakarta – Jagad maya digegerkan dengan rencana aksi mogok massal oleh driver Gojek yang akan dilakukan Selasa (8/6/2021) besok. Aksi mogok tersebut rencananya akan dilakukan dengan cara mematikan aplikasi atau off bid  secara massal. Berdasarkan akun Twitter @arifnovianto_id, aksi ini diambil sebagai bentuk kekecewaan kepada GoTo, perusahaan gabungan Gojek - Tokopedia, yang dinilai menetapkan secara sepihak perihal insentif layanan Gokilat atau Gosend Sameday. Meski begitu, Igun Wicaksono, Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia menegaskan kabar tersebut tidak benar. Pihaknya juga memastikan tidak ada aksi mogok di tanggal tersebut Dia mengaku sudah memeriksa dan menanyakan kepada teman-teman di lapangan. Ia pun memastikan rilis tersebut hanya sebaran saja di media sosial karena pihak penyebar rilis atau berita juga tidak memberikan informasi kepada asosiasi “Yang pasti berita tersebut bukan resmi dari kami dan rekan-rekan di lapanganpun tidak mengetahui, sehingga mereka akan melakukan aktivitas ojek daring seperti biasa,” kata Igun, Minggu (6/6/2021) seperti dikutip dari Bisnis.com. Adapun mengenai penetapan insentif Gokilat, kata Igun, Garda Indonesia belum dapat konfirmasi dari pihak GoTo. Entitas gabungan Gojek dan Tokopedia tersebut diminta melakukan klarifikasi terkait skema insentif bonus terbaru agar tidak menimbulkan keresahan di rekan-rekan pengemudinya agar tercipta ekosistem yang kondusif dan transparan. Dalam rilis tersebut disebutkan bahwa merger Gojek dengan Tokopedia tidak membuat mitra driver menjadi sejahtera. Keputusan yang diumumkan GoTo dalam Kopdar pada 5 Juni 2021, telah meruntuhkan harapan mitra yang mendambakan kesejahteraan. Goto, dalam rilis tersebut, dituding telah melakukan pengurangan insentif secara sepihak bagi driver dalam layanan Gokilat. Langkah tersebut dinilai sangat merugikan mitra, yang saat ini hanya mendapat pendapatan Rp2.000/km. Insentif baru itu diketahui berlaku di Jabodetabek dan Bandung. Berikut perbandingan insentif mitra GoTo. Insentif lama di Jabodetabek: -Menyelesaikan 5 Pengantaran: Rp 10.000 -Menyelesaikan 8 Pengantaran: Rp 30.000 -Menyelesaikan 10 Pengantaran: Rp 45.000 -Menyelesaikan 13 Pengantaran: Rp 60.000 -Menyelesaikan 15 Pengantaran: Rp 100.000 Insentif baru di Jabodetabek: -pengantaran 1 - 9 dapat Rp 1.000/pengantaran -pengantaran 10-14 dapat Rp 2.000/pengantaran -pengantaran 15+ dapat Rp 2.500/pengantaran Sementara itu, VP Corporate Communications Gojek Audrey Petriny mengatakan GoSend tidak mengubah skema pendapatan atau tarif pokok per jarak tempuh bagi mitra driver. Kebijakan penyesuaian hanya dilakukan terhadap skema insentif untuk memberikan peluang yang lebih besar bagi lebih banyak mitra untuk dapat memperoleh insentif. “Kebijakan ini merupakan langkah untuk lebih memeratakan jumlah mitra yang dapat memperoleh insentif tersebut,” kata Audrey, Senin (7/6/2021). Audrey menambahkan dengan skema baru makin banyak mitra yang berpeluang mendapatkan penghasilan tambahan di masa pemulihan pandemi. GoSend juga memiliki berbagai program apresiasi bagi mitra dengan performa baik. Sebagai gambaran, jika dahulu mitra dengan jumlah 1 - 4 pengantaran tidak mendapat insentif, dengan skema baru mereka dapat memperoleh insentif. Dalam rilis yang beredar di media sosial, untuk kawasan Jabodetabek. Skema lama memberikan insentif dengan nilai minimum senilai Rp 10.000, jika mitra menyelesaikan 5 pengantaran. Nilainya bertambah menjadi Rp 30.000 untuk 8 pengantaran dan seterusnya. Jika jumlah yang barang yang diantar dibawah dari jumlah tersebut, maka mitra tidak mendapat insentif. Adapun jika mitra melakukan 15 pengataran atau lebih maka akan mendapat Rp 100.000. Dalam skema insentif baru, Gojek menghapus batas minimal pengantaran dan menggantinya dengan perhitungan bahwa untuk jumlah 1 - 9 pengantaran, maka mitra berpeluang mendapat Rp 1.000 per pengantaran. Kemudian, jika mitra berhasil melakuka 15 pengantaran lebih, maka nilai per jumlah aktivitas pengantarannya meningkat menjadi Rp 2.500 per pengantaran.   Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: Bisnis.com

Baca Juga

Komentar