Jumat, 29 Maret 2024

Bupati Wonogiri Soroti Selisih Data Covid-19 Pusat dan Daerah: Itu Kemenkes Dapat dari Mana?

Murianews
Rabu, 2 Juni 2021 17:15:20
Bupati Wonogiri Joko Sutopo. (Solopos.com)
[caption id="attachment_220980" align="alignleft" width="880"] Bupati Wonogiri Joko Sutopo. (Solopos.com)[/caption] MURIANEWS, Wonogiri – Status Kabupaten Wonogiri yang ditetapkan sebagai zona merah penyebaran Covid-19 membuat kaget semua orang. Salah satunya Bupati Wonogiri, Joko Sutopo. Bupati yang akrab disapa Jekek itu pun menyoroti perbedaan data pusat dengan daerah. Ia pun menyampaikan bahwa data yang disampaikan Kementerian Kesehatan dengan data yang dimiliki Wonogiri tidak sinkron. Bahkan, ada selisih 123 jumlah kasus antara data pusat dengan daerah yang menyebabkan Wonogiri masuk zona merah. Ironisnya, dari data itu, Wonogiri merupakan satu-satunya daerah di Jawa Tengah yang masuk zona merah. Selain itu di Jawa hanya Wonogiri dan Cirebon. “Hal itu kan tidak logis. Yang menjadi pertanyaan kami data yang dikeluarkan Kemenkes itu panduannya apa. Datanya harus terklarifikasi,” kata dia seperti dikutip Solopos.com, Rabu (2/6/2021). Menurut Jekek, data yang berada di pemerintah pusat memang tidak diperdebatkan. Namun, ia berharap sebelum data dari pusat ditampilkan ada pertanggungjawaban validasi data yang dilakukan. Jika tidak demikian bisa menimbulkan kepanikan baru. Bupati menambahkan dengan diumumkannya Wonogiri sebagai zona merah namun tidak sesuai dengan fakta yang ada bisa menurunkan semangat para pihak yang selama ini membantu memutus mata rantai persebaran Covid-19. Terlebih di Wonogiri, para Ketua RT dan RW dilibatkan langsung dalam penanganan Covid-19. Jekek meyakini bahwa pada pekan lalu Wonogiri masuk zona oranye atau risiko sedang. Terlebih di eks Karesidenan Surakarta penambahan kasus Covid-19 di Wonogiri paling rendah. Ia telah mengecek data setelah Wonogiri diumumkan zona merah. “Berdasarkan data yang ada, kasus Covid-19 di Wonogiri usai Lebaran sangat terkendali. Tidak ada lonjakan yang signifikan,” ungkap dia. Pada pekan ini sendiri Wonogiri telah ditetapkan masuk zona oranye persebaran Covid-19. Berdasarkan data yang dihimpun dari website resmi Pemkab Wonogiri, hingga Selasa (1/6/2021), pukul 21.00 WIB, jumlah kasus Covid-19 di Wonogiri secara kumulatif mencapai 4.541 kasus, dengan jumlah kasus aktif sebanyak 187 orang. Rinciannya, 80 orang dirawat di rumah sakit dan 107 orang menjalani isolasi mandiri. Sementara itu, 4.101 orang telah sembuh dan 253 orang dinyatakan meninggal dunia.   Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar