Jumat, 29 Maret 2024

Wisata Religi di Kudus Ditutup karena Corona Melonjak, Pedagang: Rezeki Wonten Sing Ngatur

Vega Ma'arijil Ula
Rabu, 2 Juni 2021 12:10:03
Makam Menara Kudus ditutup sementara untuk mencegah corona. (MURIANEWS/Vega Ma’arijil Ula)
[caption id="attachment_220872" align="alignleft" width="880"] Makam Menara Kudus ditutup sementara untuk mencegah corona. (MURIANEWS/Vega Ma’arijil Ula)[/caption] MURIANEWS, Kudus - Wisata religi di Kudus saat ini ditutup untuk mencegah corona lantaran melonjaknya kasus positif Covid-19, salah satunya Menara Kudus. Kondisi ini membuat para pedagang di area tempat wisata Menara Kudus sepi pembeli. Salah seorang pedagang alat salat di area wisata Menara Kudus, Siti Khayatun Kofifah mengaku usahanya terimbas penutupan tempat wisata. Bahkan menurutnya sejak Senin (31/5/2021) tidak ada pembeli sama sekali. "Penjualan sepi nyenyet. Niki wonten penutupan soale. Dodolan dereng pajeng. (Penjualan sepi sekali. Ini ada penutupan soalnya. Jualan belum laku)," katanya, Rabu (2/6/2021). Menurutnya, sebelum ada penutupan, setidaknya dia bisa membawa pulang Rp 100 ribu. Itu dari hasil berjualan mulai pukul 10.00 hingga 22.00 WIB. Namun, saat ini untuk membawa pulang uang Rp 50 ribu saja dirasa sulit. [caption id="attachment_220859" align="alignleft" width="880"] Pedagang area wisata Menara Kudus, Siti Khayatun Kofifah menata daganganya di kiosnya. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption] Kendati terdampak penutupan tempat wisata, Siti mengaku tetap pasrah dan tidak menyalahkan pihak manapun. Menurutnya rezeki sudah ada yang mengatur. Dia mengambil sisi positif pandemi Covid-19 sebagai pelajaran. "Nggih pasrah mawon. Rezeki kan sampun wonten sing ngatur. Mboten usah maido, kagem pelajaran mawon. (Ya pasrah saja. Rezeki sudah ada yang mengatur. Tidak perlu membantah, dibuat sebagai pelajaran saja)," terangnya. Di kios yang terketak di timur Menara Kudus itu, Siti menjual beberapa peralatan salat. Seperti peci, sajadah, sarung, selain itu ia juga menjual blangkon sebagai suvenir untuk peziarah. Harga peci yang dijualnya berkisar Rp 10 ribu sampai Rp 50 ribu. Sedangkan sajadah Rp 50 ribu sampai Rp 200 ribu. Sementara sarung Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu. "Nggih tetep sadean. Wong rezeki ngoten niku sampun wonten sing ngatur. Kulo tetep percoyo gusti Allah tetep maringi. (Ya tetap berjualan. Karena rezeki itu sudah ada yang mengatur. Saya tetap percaya Allah memberi rezeki)," imbuhnya.   Reporter: Vega Ma'arijil Ula Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar