Kamis, 28 Maret 2024

Dikunjungi Sekjen Kemenkes, Bupati Grobogan Minta Vaksinasi Lansia Digenjot

Dani Agus
Rabu, 26 Mei 2021 16:32:43
Sekjen Kemenkes Oscar Primadi (batik merah) didampingi Bupati Grobogan Sri Sumarni saat menghadiri acara gebyar vaksinasi lansia di RSUD Purwodadi. (MURIANEWS/Dani Agus)
[caption id="attachment_219775" align="alignleft" width="880"] Sekjen Kemenkes Oscar Primadi (batik merah) didampingi Bupati Grobogan Sri Sumarni saat menghadiri acara gebyar vaksinasi lansia di RSUD Purwodadi. (MURIANEWS/Dani Agus)[/caption] MURIANEWS, Grobogan - Bupati Grobogan Sri Sumarni meminta agar pelaksanaan vaksinasi digenjot lebih optimal. Termasuk di dalamnya adalah vaksinasi untuk lanjut usia atau lansia. Hal itu disampaikan Sri Sumarni dalam acara Gebyar Vaksinasi Covid-19 bagi Lanjut Usia di RSUD dr R Soedjati Purwodadi, Grobogan, Selasa (25/5/2021). “Untuk distribusi vaksinnya kami harap ditingkatkan supaya bisa segera 100 persen. Soalnya banyak sekali yang bertanya soal vaksinasi ini," kata Sri Sumarni. Menurutnya, sejauh ini, capaian vaksinasi untuk lansia di Grobogan sendiri masih belum tinggi. Di mana, angka capaiannya berkisar 23,23 persen atau ada di urutan ke-10 di Jawa Tengah. Terkait dengan kondisi itu, Sri berharap agar pelaksaan vaksinasi lansia perlu digenjot lagi. Dengan demikian, setelah lansia, sasaran vaksinasi bisa beralih dan difokuskan pada tenaga pendidikan sehingga rencana pembelajaran tatap muka dapat segera dilaksanakan. Acara Gebyar vaksinasi COVID-19 dalam rangka Hari Lanjut Usia Nasional 2021 ini dihadiri Sekretaris Jendral Kementrian Kesehatan (Sekjen Kemenkes) RI drg Oscar Primadi. Dua pelawak Sudarmadji atau yang lebih dikenal dengan nama Doyok dan Muhammad Syakirun (Kirun) hadir sebagai bintang tamu. Selain itu, hadir pula secara virtual, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan sejumlah kepala daerah. Kepala Dinas Kesehatan Grobogan Slamet Widodo menambahkan, kurangnya jumlah alokasi vaksin serta keterbatasan petugas pelayanan vaksinasi menjadi kendala yang dihadapi. Kemudian, mobilitas lansia, serta masih adanya kekhawatiran terhadap keamanan vaksinasi dinilai juga menjadi hambatan capaian maksimal. “Untuk mengatasi hal ini, kami sudah berupaya memberikan edukasi dan mendekatkan akses layanan vaksinasi. Selain itu, kami juga mendorong kepedulian pihak keluarga atau tetangga dalam mengantar lansia ke pos layanan vaksinasi dan meningkatkan kerjasama lintas sektoral agar target bisa tercapai,” tambahnya. Sementara itu, Sekjen Kemenkes RI Oscar Primadi mengatakan, ketersediaan vaksinasi di Indonesia dinilai sangat cukup. Meski demikian, ia menyebutkan jika ada masalah pada distribusi vaksin tersebut ke daerah-daerah. “Hal ini tadi sudah kami bicarakan. Jadi, permasalahan kuota vaksin itu sebenarnya cukup. Namun, ada masalah di proses distribusi dan kami akan memperbaiki,” ujarnya. Oscar juga sempat menjelaskan adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) pada lansia. Menurutnya, hal itu bukan diakibatkan dari vaksinnya tapi lansia itu sudah memiliki penyakit penyerta. “Berdasarkan hasil penelitian dan pemeriksaan komnas KIPI, kejadian itu bukan karena vaksinnya. Tapi mereka itu sudah memiliki penyakit bawaan. Makanya, ada jenis vaksin yang kami tinjau ulang,” jelasnya.   Reporter: Dani Agus Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar