Kamis, 28 Maret 2024

Semua Sekolah di Jepara Diwajibkan Tampung Siswa Difabel

Faqih Mansur Hidayat
Rabu, 26 Mei 2021 14:52:25
Agus Tri Harjono, Kepala Disdikpora Kabupaten Jepara. (Murianews/Faqih Mansur Hidayat)
[caption id="attachment_219745" align="alignleft" width="880"] Agus Tri Harjono, Kepala Disdikpora Kabupaten Jepara. (MURIANEWS/Faqih Mansur Hidayat)[/caption] MURIANEWS,  Jepara - Persoalan pelayanan pendidikan bagi penyandang disabilitas di Kabupaten Jepara masih belum bisa terselesaikan sepenuhnya. Masih banyak difabel yang belum mendapatkan pendidikan yang layak. Hal itu tak dipungkiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Jepara, Agus Tri Harjono. Pihaknya mengaku masih banyak penyandang disabilitas yang belum bisa bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB). “Terutama yang rumahnya jauh dari SLB. Misalnya di Mayong atau Jepara utara. Mereka tak bisa bersekolah,” kata Agus, Rabu (26/5/2021). Diketahui, Jepara hanya memiliki satu SLB saja. Letaknya pun di Kecamatan Tahunan. Lokasi itu sangat sulit dijangkau penyandang disabilitas yang rumahnya berada jauh dari Jepara Kota. Akhirnya, banyak yang memilih untuk tidak menyekolahkan di SLB. Atau, mereka terpaksa sekolah di sekolah umum. Agus menjelaskan, kewenangan untuk mendirikan SLB ada di tangan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Di sisi lain, sampai sekarang belum ada SLB swasta yang berdiri di Bumi Kartini. “Kalau kita mendirikan (SLB, red) sendiri nanti menyalahi aturan,” ujarnya. Untuk mengatasi persoalan tersebut, Agus kemudian menginisiasi sekolah inklusi. Melalui program ini, seluruh sekolah nonSLB yang ada di Kabupaten Jepara wajib menerima pendaftar dari kaum difabel. Penegasan program tersebut dilaksanakan pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). “Tahun ini diprioritaskan (penyandang dissabilitas, red) langsung diterima di seluruh sekolah,” tegas Agus. Jika penyandang disabilitas itu memiliki daya berpikir normal, lanjut Agus, pihak sekolah bisa menempatkannya di kelas umum. Namun, jika sebaliknya, pihak sekolah harus menempatkan mereka di ruang khusus. Nantinya, Agus akan mengirimkan guru khusus yang akan mengajar mereka. Melalui program ini, Agus berharap agar seluruh anak bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Serta untuk menghindari kesenjangan sosial di masyarakat. “Mereka semua (penyandang dissabilitas, red) harus bisa bersekolah. Kasihan mereka kalau tidak diterima sekolah. Tidak adil,” pungkas Agus.   Reporter: Faqih Mansur Hidayat Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar