Jumat, 29 Maret 2024

Keluh Kesah Pengusaha Penginapan yang Terimbas Penutupan Wisata di Kudus

Vega Ma'arijil Ula
Selasa, 25 Mei 2021 16:17:02
Penginapan di sekitar area Terminal Wisata Bakalan Krapyak tampak sepi lantaran tidak diperbolehkan ada peziarah dari luar Kudus. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)
[caption id="attachment_219614" align="alignleft" width="880"] Penginapan di sekitar area Terminal Wisata Bakalan Krapyak tampak sepi lantaran tidak diperbolehkan ada peziarah dari luar Kudus. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption] MURIANEWS, Kudus - Imbas dari penutupan wisata dan Terminal Wisata Bakalan Krapyak Kudus sejak beberapa hari terakhir, alu tidak hanya dirasakan pedagang kaki lima (PKL). Melainkan juga dirasakan pemilik penginapan di sekitar terminal. Pengamatan MURIANEWS, empat penginapan yang berada di sekitar Terminal Wisata Bakalan Krapyak terlihat sepi. Pintu pagar dan pintu masuk tanpak tertutup. Di situ tidak tampak pengunjung yang menginap. David Rizqiawan, pemilik penginapan Ar-Rochis, di Desa Bakalan Krapyak, mengaku kehilangan pendapatan. Bahkan pada Senin (24/5/2021) malam dia mengaku menolak beberapa calon tamu yang hendak menginap. "Semalam itu nolak sampai banyak orang yang mau menginap. Itu via telepon. Ya saya jelaskan kalau saat ini tidak boleh ada kegiatan di tempat wisata. Bu lik saya juga punya penginapan. Dia malah sudah masak untuk tamu dan ternyata tamunya tidak bisa ke sini karena ada penyekatan,"  katanya, Selasa (25/5/2021). Saat ini karena adanya penutupan Terminal Bakalan Krapyak, penginapannya kosong. Padahal, sebelum adanya corona penginapannya mampu menampung penumpang empat bus atau sekitar 200 orang. "Ya istilahe terdampak. Tidak ada pemasukan sama sekali. Kalau tidak ada corona dan kamar penuh, saya bisa mengantongi Rp 1 juta semalam. Tapi saat ini ya tidak ada pendapatan sama sekali," ujarnya. Dia berharap penutupan ini dapat dikaji ulang. Sebab, jika terus ditutup dia tidak memiliki penghasilan. "Kalau saya inginnya tetap dibuka. Tapi tetap dengan protokol kesehatan yang ketat," imbuhnya.   Reporter: Vega Ma'arijil Ula Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar