Jumat, 29 Maret 2024

Dosen dan Karyawan Universitas Muria Kudus Mulai Divaksin

Yuda Auliya Rahman
Senin, 24 Mei 2021 19:18:54
Skrining dosen dan tenaga pendidik UMK Kudus sebelum dilakukan vaksinasi. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)
[caption id="attachment_219442" align="alignleft" width="880"] Skrining dosen dan tenaga pendidik UMK Kudus sebelum dilakukan vaksinasi. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption] MURIANEWS, Kudus - Ratusan dosen, tenaga pendidik, dan karyawan Universitas Muria Kudus (UMK) mulai menjalani vaksinasi Covdi-19, Senin (24/5/2021). Vaksinasi tersebut digelar di Auditorium UMK selama dua hari hingga Selasa (25/5/202) besok. Rektor UMK Prof Darsono mengatakan, proses vaksinasi yang berjalan dua hari itu akan melibatkan Klinik Srikandi Husada dan Rumah Sakit Mardirahayu Kudus. Ia menyebut, sebenarnya pengajuan vaksinasi sudah dilakukan semenjak Maret 2021 dan kini pun telah mendapatkan alokasi vaksin untuk civitas akademika. Vaksinasi tersebut, lanjut Darsono, sebagai bentuk ikhtiar dan langkah preventif untuk melakukan pencegahan agar tidak mudah tertular Covid-19. "Paling tidak bentuk upaya melindungi civitas akademika di UMK, " katanya. Meski demikian, hingga saat ini pihaknya pun belum bisa memastikan kapan perkuliahan tatap muka akan dimulai lagi. " Kami belum bisa memastikan apa setelah ini, langsung ada tatap muka atau tidak. Paling tidak ini usaha kami," ucapnya. Meski telah divaksin, pihaknya meminta segenap civitas akademika untuk tetap mematuhi prosedur protokol kesehatan. Sehingga akan menghindarkan dari paparan virus corona. "Vaksin ini belum segala-galanya untuk pencegahan. Maka harus tetap disiplin dengan protokol kesehatan yang berlaku, tetap harus waspada, tertib dan disiplin dengan prosedur kesehatan yang dicanangkan oleh pemerintah," jelasnya. Sementara dr Arief Adi Saputra pelaksana vaksinasi Klinik Srikandi Husada menyebut, secara keseluruhan di UMK ada 490 orang mulai dari dosen, tenaga pendidik dan karyawan yang divaksin. Mereka harus menjalani sejumlah skrining terlebih dahulu sebelum proses vaksinasi. "Ini program vaksinasi pemerintah, awal kemarin itu 370-an tapi sampai hari ini 490, terbagi dua hari sampai besok. Satu hari sekitar 250-an yang divaksin," ungkapnya. Setelah penyuntikan vaksin dosis pertama usai, lanjut Arief, penerima vaksinasi itu akan kembali mendapat vaksin dosis kedua 28 hari setelahnya. Menurutnya adanya vaksinasi ini paling tidak dosen, tenaga pendidik dan karyawan sudah siap jika ada perkuliahan tatap muka dan penyebaran bisa dicegah.  Meski,  prinsip vaksinasi bukan melindungi 100 persen. "Secara prinsip bukan melindungi 100 persen, jadi protokol kesehatan harus tetap dipatuhi. Seperti memakai masker, jaga jarak, cuci tangan hingga meningkatkan imunitas tubuh agar lebih terjaga, " pungkasnya.   Reporter: Yuda Auliya Rahman Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar