Jumat, 29 Maret 2024

Balai Jagong Kudus Ditutup Lagi, Mulai Hari Ini PKL Tak Boleh Jualan

Vega Ma'arijil Ula
Senin, 24 Mei 2021 11:50:48
Pengendara melintas di Kawasan Balai Jagong Kudus yang kembali ditutup untuk mencegah Covid-19. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)
[caption id="attachment_219277" align="alignleft" width="880"] Pengendara melintas di Kawasan Balai Jagong Kudus yang kembali ditutup untuk mencegah Covid-19. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption] MURIANEWS, Kudus - Pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Balai Jagong Kudus per Senin (24/5/2021) hari ini, tidak dapat berjualan. Sebab, mulai hari ini hingga waktu yang belum ditentukan kawasan Balai Jagong ditutup lagi. Penutupan Balai Jagong dilakuakn seiring dengan penutupan tempat wisata di Kudus untuk mencegah kerumunan, setelah meroketnya kasus corona usai Lebaran. Salah seorang pedagang yang berjualan di Balai Jagong asal Desa Loram Wetan, Maryati mengaku sedih jika kawasan Balai Jagong dituruo. Sebab ia mengaku, pendapatannya hanya berasal dari jualan di Balai Jagong. "Saya baru tahu kalau hari ini akan diberlakukan tidak boleh jualan. Saya dapat infonya tadi jam lima pagi. Pastinya sedih karena kalau ditutup saya tidak bisa jualan," katanya saat ditemui MURIANEWS, Senin (24/5/2021). Menurutnya, pendapatan dari berjualan di Balai Jagong tergolong lumayan. Dalam sehari dia dapat mengantongi keuntungan bersih sebesar Rp 100 ribu. "Enggak tahu ditutup sampai kapan. Kalau bisa ya jangan ditutup. Karena nanti saya tidak bisa jualan," sambungnya. Hal senada disampaikan oleh Karsono, pedagang cilok asal Cilacap itu mengaku sedih lantaran tidak dapat berjualan lagi di area Balai Jagong. "Kalau saya di Kudusnya sudah lama. Tetapi jualan di Balai Jagongnya baru beberapa hari ini," jelasnya. Dia melanjutkan, pendapatannya berjualan di Balai Jagong terbilang cukup. Dalam sehari dia dapat mengantongi keuntungan bersih sebesar Rp 60 sampai Rp 70 ribu. "Balai Jagong ini jadi andalan saya jualan. Di sini itu bisa laris. Apalagi kalau hari Sabtu dan Minggu. Bisa dapat banyak. Kalau bisa ya jangan ditutup," ujarnya. Baca: Corona di Kudus Melambung, Kasus Aktif Hampir 500 Orang Sementara itu, Kasi Pemberdayaan PKL Dinas Perdagangan Kudus, R Paulus membenarkan adanya penutupan Balai Jagong. Menurutnya upaya penutupan sebagai langkah mencegah penyebaran virus corona. "Per malam hari ini PKL Balai Jagong tidak boleh jualan. Untuk sampai kapannya belum tahu. Menunggu pemberitaan lebih lanjut. Karena saat ini pandemi (kasus Covid-19) di Kudus melonjak," katanya. Dia berharap dengan penutupan Balai Jagong dapat menekan kasus Covid-19 di Kudus. Karena selama ini di Balai Jagong sering ditemukan kerumunan yang mengabaikan protokol kesehatan. "Harapan kami bisa menekan angka Covid-19. Karena Balai Jagong merupakan tempat nongkrong dan di situ masa susah dikendalikan," harapnya. Penutupan Balai Jagong ini sudah beberapa kali dilakukan. Yakni saat awal pandemi pada Maret 2020, kemudian saat Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), dan akhir Mei 2021 ini.   Reporter: Vega Ma'arijil Ula Editor: Ali Muntoha https://youtu.be/AVnzl4fIZH0

Baca Juga

Komentar