Jumat, 29 Maret 2024

Piala Dunia Akan Digelar Dua Tahun Sekali, Apa Yang Bakal Terjadi Ya?

Budi Santoso
Sabtu, 22 Mei 2021 12:51:37
Presiden FIFA, Ifantino.(cnnindonesia.com/HECTOR RETAMAL / AFP)
[caption id="attachment_219037" align="alignleft" width="650"] Presiden FIFA, Ifantino.(cnnindonesia.com/HECTOR RETAMAL / AFP)[/caption] MURIANEWS, Jakarta- Federasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF) menyampaikan usulan menarik ke Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), terkait penyelenggaraan Piala Dunia. Negara petrodollar ini menyorongkan proposal untuk dimungkinkan digelarnya Piala Dunia setiap dua tahun sekali. Wacana ini disampaikan SAFF dalam Konggres FIFA, Jum’at (21/5/2021) yang digelar secara virtual. Usulan ini oleh FIFA ditanggapi dengan baik, dan masih akan dikaji lebih jauh terkait kemungkinan dampak yang akan timbul. Seperti yang direlease dalam situs resmi FIFA, Presiden FIFA, Ifantino menyatakan akan mempertimbangkan usulan digelarnya Piala Dunia baik untuk sepak bola pria dan wanita, setiap dua tahun sekali. Sejak pertama digelar pada 1954, gelaran Piala Dunia memang digelar 4 tahun sekali. "Kongres FIFA menyetujui sejumlah proposal yang diajukan oleh asosiasi anggota, yaitu bahwa studi kelayakan dilakukan untuk mengeksplorasi kemungkinan dampak penyelenggaraan Piala Dunia FIFA dan Piala Dunia Wanita FIFA setiap dua tahun, bukan interval empat tahun seperti saat ini (proposal yang diajukan oleh Asosiasi Sepak Bola Arab Saudi)," demikian dikatakan Ifantino. Namin demikian, Proposal dari SAFF ini tampaknya belum tentu akan mendapatkan persetujuan dari FIFA. Sekalipun studi kelayakan yang akan dilakukan menunjukan hasil bahwa hal itu layak dilakukan. Dalam hal ini, juga tidak disebutkan kapan tenggat waktu studi kelayakan yang akan dilakukan itu harus diselesaikan. Artinya, usulan ini tidak sepenuhnya akan menjadi sesuatu yang serius yang akan dikerjakan oleh FIFA. "Kami harus memasuki studi ini dengan pikiran terbuka, tapi kami tidak akan mengambil keputusan yang akan membahayakan apa yang sudah kami lakukan. Kami tahu tentang nilai-nilai Piala Dunia," ujar Infantino juru bicara FIFA. Penyelenggaraan Piala Dunia dua tahun sekali, jelas akan berimplikasi dalam konteks yang luas. Kalender pertandingan-pertandingan internasional, kompetisi regular di masing-masing negara, jelas akan terdampak. "Saya ingin diskusi ini masuk konteks yang lebih luas, yaitu kalender pertandingan internasional. Apakah dengan memainkan kualifikasi sepanjang tahun adalah cara yang tepat ketika kami mengatakan bahwa penggemar menginginkan pertandingan yang lebih bermakna?,” tambah Ifantino lagi. Menurut Ifantino, dampak-dampak yang muncul harus dipertimbangkan dengan seksama. Sebab saat ini sepak bola telah tumbuh menjadi sebuah kegiatan global, yang saling terkait. “Semua poin itu harus dipertimbangkan. Tapi kami akan menempatkan elemen olahraga sebagai prioritas utama, bukan elemen komersial," sambung Infantino. Usulan SAFF menggelar Piala Dunia setiap dua tahun sekali akhirnya menimbulkan sebuah perdebatan hangat di media sosial. Banyak pihak menyatakan, penyelenggaraan Piala Dunia dua tahun sekali bisa merusak kompetisi domestic, regional dan internasional yang saat ini sudah berlangsung. Penulis: Budi erje Editor: Budi erje Sumber: cnnindonesia.com

Baca Juga

Komentar