Kamis, 28 Maret 2024

Jenuh Tunggu Respon Pemerintah, Warga Kalialang Lama Semarang Iuran Bangun Jembatan Bambu

Murianews
Sabtu, 22 Mei 2021 11:38:24
Seorang pengendara melewati jembatan bambu di Kalialang Lama (suara.com/Dafi Yusuf)
[caption id="attachment_219008" align="alignleft" width="653"] Seorang pengendara melewati jembatan bambu di Kalialang Lama (suara.com/Dafi Yusuf)[/caption] MURIANEWS, Semarang – Lambannya Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang untuk memperbaiki jembatan penghubung Kalialang Lama dengan Bendansari membuat warga setempat jenuh. Akibatnya, warga Kalialang Lama, Gunungpati, Kota Semarang menggalang iuran bersama untuk membangun jembatan dari bambu. Ketua RW 1 Sukorejo, Siswanto mengatakan, langkah itu diambil lantaran warga bosan menunggu pemerintah yang tak kunjung merespon perbaikan jembatan. Padahal jembatan tersebut sangat penting bagi waga. Selain itu, jembatan tersebut sudah ambles sejak lima bulan yang lalu. Sebelum dibangun jembatan bambu warga sekitar harus menggunakan tangga untuk keluar desa. "Sebelumnya warga yang jalan kaki  bisa dengan memakai tangga namun untuk yang menggunakan sepeda  motor maupun mobil harus  memutar arah yang jarakny  sekitar 5 kilometer," katanya seperti dikutip Suara.com, Sabtu (22/5/2021). Pembuatan jembatan bambu merupakan respon dari warga sekitar yang berasal dari Desa Kalialang dan Bendansari. Tanpa jembatan bambu itu aktifitas warga terganggu karena harus memanjat tangga yang cukup berbahaya. "Jembatan bambu itu kita sambunngkan ke jembatan yang rusak itu," ujarnya. Meski terbilang beresiko, dengan jembatan bambu itu kini warga tak lagi menggunakan tangga untuk keluar masuk desa. Selain  itu,  warga yang menggunakan sepeda motor juga bisa melintas di jembatan bambu tersebut. "Kalau  dihitung jembatan itu  baru dibangun 2 minggu yang lalu. Kini alhamdulilah sudah bisa digunakan  untuk sepeda motor. Dia menambahkan, jembatan tersebut berasal dari iuran dalam bentuk uang dan barang dari warga  Kaliang Lama dan Bendansari. Beberapa warga ada yang menyumbang bambu, paku, kayu dan beberapa barang yang lain. "Jembatan itu sangat penting karena menghubungkan  dengan pemakaman," ucapnya. Pengguna jalan lain, Harun mengaku prihatin dengan kondisi jembatan. Namun, katanya, sekarang lebih lumayan di banding dengan sebelum Ramadan kemarin, di mana sama sekali tidak bisa dilalui. Dia berharap agar jembatan bisa segera diperbaiki secara optimal. Sehingga, selain sepeda motor nantinya bisa kembali dilalui pengendara mobil. "Kalau dulu saya sering lewat sini pakai mobil. Sekarang nggak bisa, jadi kalau ngangkut barang itu ya harus mutar lewat jalan lain," keluh Harun. Untuk diketahui, jembatan tersebut menjadi penghubung antara Kampung Kalialang di Kelurahan Sukorejo dengan Kampung Bendosari di Kelurahan Sadeng.   Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: Suara.com

Baca Juga

Komentar