Jumat, 29 Maret 2024

Dua Pemudik di Kudus Positif Covid-19, Bupati: Hasil Tracingnya Nol

Anggara Jiwandhana
Selasa, 18 Mei 2021 09:40:22
Dua Pemudik di Kudus Positif Covid-19, Bupati: Hasil Tracingnya Nol
[caption id="attachment_218210" align="alignleft" width="880"] Bupati Kudus HM Hartopo. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Dua orang pemudik di Kabupaten Kudus dinyatakan positif Covid-19 pada libur Lebaran pekan lalu. Beruntungnya, tidak ditemukan kontak erat yang positif Covid-19 dari dua orang pemudik tersebut. Bupati Kudus HM Hartopo mengonfirmasi hal ini. “Sampai saat ini ada sebanyak dua orang yang positif, tapi tracing kontaknya nol yang positif, atau tidak ada yang positif Covid-19,” ujar Bupati Hartopo, Selasa (18/5/2021). Pada larangan mudik kemarin sendiri, Kota Kretek kebobolan sekitar 1500-an pemudik. Namun, kata Hartopo, sebagian besar telah membawa surat hasil swab antigen dari wilayahnya masing-masing. “Saat itu juga kami lakukan pengecekan, memang suratnya berlaku 1x24 jam,” katanya. Adanya 1500-an pemudik sendiri, sambung dia, tak lantas menyumbang kenaikan kasus Covid-19 di Kota Kretek. Justru, yang menambah adalah pasien-pasien dari dalam Kudus sendiri. Alasannya, sambung dia, adalah karena saat merayakan libur Lebaran pekan lalu, banyak masyarakat yang abai dengan protokol kesehatan. Sehingga kasus dalam wilayah mengalami kenaikan. Baca: Corona di Kudus Naik Tajam Usai Lebaran, Masyarakat Abaikan Prokes Disebut Jadi Biangnya Saat ini sendiri, jumlah kasus Covid-19 ada sebanyak 169 pasien aktif. Jumlah tersebut meningkat tajam dari sebelum Lebaran. “Saat ini ada sekitar 160-an pasien aktif, jumlah tersebut tentu naik dari titik terendah penularan Covid-19 sebelum Lebaran yang hanya 60 pasien saja,” terang Hartopo. Oleh karena itu pihaknya pun berharap hal ini menjadi perhatian bersama. Masyarakat yang telah divaksin juga diminta untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Sehingga potensi penularan Covid-19 bisa ditekan semaksimal mungkin. “Jadi jangan sampai lengah supaya penularan tidak semakin meningkat lagi,” jelas Hartopo. Sementara Direktur Rumah Sakit Umum Daeraeh (RSUD) Loekmono Hadi Kudus dr Abdul Aziz Achyar memperkirakan puncak peningkatan terjadi pada 10 hari usai Lebaran. Yakni setelah pelaksanaan tradisi kupatan. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar bisa benar-benar menerapkan protokol kesehatan. “Sebagai rumah sakit rujukan lini pertama, kami tetap harus sigap dengan perkembangan kondisi yang ada. Jika memang diperlukan, nanti ruang Melati 2 juga akan kembali diaktifkan jadi ruang isolasi,” jelasnya.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar