Jumat, 29 Maret 2024

Tak Ingin Kejadian di Kedungombo Terulang, Ganjar Minta Bupati/Wali Kota Tak Ragu Tutup Wisata yang Tak Bisa Dikontrol

Yuda Auliya Rahman
Minggu, 16 Mei 2021 15:43:31
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo(MURIANEWS/Istimewa)
[caption id="attachment_217626" align="alignleft" width="1280"] Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo(MURIANEWS/Istimewa)[/caption] MURIANEWS, Semarang - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo menyesalkan terjadinya tragedi kapal tenggelam di obyek wisata Waduk Kedungombo Boyolali Sabtu, (15/5/2021).Ganjar menegaskan kejadian serupa tidak boleh terulang kembali. Ganjar mengatakan, kejadian tersebut harus menjadi pembelajaran. Sebab, kejadian di Kedungombo itu menurutnya sangatlah fatal. Ganjar meminta seluruh Bupati/Wali Kota di Jateng , agar tidak ragu untuk menutup destinasi wisata yang tidak bisa dikontrol, baik sisi pengunjung maupun keselamatannya. "Saya dikirimi videonya. Ketika perahu belum berangkat, itu sudah melebihi kapasitas. Mereka juga tidak dibekali jaket keselamatan. Saya minta pengelola harus bertanggungjawab, kalau perlu izinnya direview atau kalau perlu izinnya dicabut," tegasnya, Minggu (16/5/2021). Selain melebihi kapasitas, lanjut Ganjar, para penumpang juga tidak dibekali dengan pelampung atau jaket keselamatan saat menaiki kapal tersebut.  Ganjar mengingatkan pada seluruh pengelola pariwisata agar hal itu menjadi perhatian. Tantangan saat ini menurutnya, selain mengendalikan jumlah pengunjung, faktor yang tak boleh diabaikan adalah keselamatan. Ganjar meminta seluruh Bupati/Wali Kota di Jawa Tengah, agar tidak ragu untuk menutup destinasi wisata yang tidak bisa dikontrol, baik sisi pengunjung maupun keselamatannya "Seperti itu (tidak pakai pelampung) kan sangat berbahaya, jelas SOP pasti diabaikan oleh mereka. Maka seperti yang berkali-kali saya ingatkan, kira-kira bisa mengelola tidak? kalau tidak bisa dikontrol, tutup saja," ucapnya. Selain kejadian tragis di Kedungombo, Ganjar juga menyoroti terkait ramainya sejumlah destinasi wisata di Jateng. Beberapa laporan yang sudah masuk, keramaian pengunjung terjadi di obyek wisata Dieng dan juga Tawangmangu. Selain itu, di beberapa destinasi lain juga keramaian terjadi. Tak hanya di Jawa Tengah, keramaian pengunjung juga terjadi di berbagai daerah di Indonesia. "Saya minta SOP ditaati, pembatasan pengunjung harus dilakukan. Petugas harus sering patroli untuk terus mengingatkan, termasuk daerah lain yang ada kerumunan banyak dan itu membahayakan. Kita harus menjaga semuanya, kalau tidak maka akan sulit untuk mengembalikan kondisi seperti semula. Bupati/Wali Kota ndak usah ragu menutup kalau itu tak ditaati, " pungkasnya.
Diketahui, sebanyak 20 orang wisatawan menjadi korban tragedi tenggelamnya kapal wisata Waduk Kedungombo. Dari jumlah itu, 11 orang berhasil selamat, sementara sisanya diketahui hilang.
Sejauh ini korban yang hilang sudah ada yang ditemukan  dalam kondisi meninggal dunia. Menyisakan tiga orang lagi yang masih terus dilakukan pencarian.
"Sekarang masih dalam operasi pencarian. Tadi malam laporannya, operasi SAR masih kita lakukan karena informasinya masih ada tiga yang belum ketemu. Saya minta untuk terus dilakukan pencarian," ungkapmya
Reporter : Yuda Auliya Rahman Editor: Budi erje  

Baca Juga

Komentar