Jumat, 29 Maret 2024

Tidak Sesuai Standar, Kapolres Kudus Instruksikan Wisata Perahu Logung Kudus Ditutup

Yuda Auliya Rahman
Minggu, 16 Mei 2021 15:31:50
Pengecekan sarpras di wisata perahu Bendungan Logung, Kudus (MURIANEWS/Istimewa) 
  [caption id="attachment_218093" align="alignleft" width="1170"] Pengecekan sarpras di wisata perahu Bendungan Logung, Kudus (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]

MURIANEWS, Kudus - Kapolres Kudus, AKBP Aditya Surya Dharma menginstruksikan wisata perahu yang berada di Bendungan Logung Kudus untuk ditutup sementara. Kebijakan ini didasarkan karena sarana dan prasarana, wisata perahu tersebut dinilai belum memenuhi standar.

Selain itu, penutupan tersebut juga dintunjukan sebagai upaya mengantisipasi terjadinya kecelakaan seperti yang terjadi di Waduk Kedungombo, Boyolali, akhir pekan kemarin. Kapolres menyampaikan,  pelampung yang digunakan di wisata perahu Bendungan Logung, belum memenuhi standar. Begitu juga dengan perizinan yang belum ada. Pihaknya meminta agar manajemen ataupun pengelola wisata bisa memenuhi sarana prasarana sesuai standar terlebih dahulu sebelum beroperasi kembali. "Tadi kami sampaikan untuk ditutup dulu. Antisipasi jangan sampai kejadian di Boyolali (Waduk Kedungombo) terulang disini (Perahu Wisata Bendungan Logung, Kudus). Jangan asal-asalan. Kalau perahunya tadi sudah sesuai, " katanya Minggu, (16/5/2021). Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus, Bergas Catursasi P, mengatakan, perahu yang digunakan diwisata tersebut sebenarnya sudah layak. Lantaran perahunya sendiri bukan buatan pribadi, melainkan sudah buatan dari sebuah industri. "Perahunya bukan handmade, tapi sudah buatan industri. Artinya, sedikit banyak sudah sesuai spesifikasi standar perahu, " ucapnya. Hanya saja, pelampung di wisata perahu Bendungan Logung, memang perlu peremajaan. Agar bisa berfungsi dengan maksimal. Begitu juga dengan sumber daya manusia (SDM) yang masih perlu dilatih untuk mengatasi situasi gawat darurat yang mungkin terjadi. "SDMnya, tadi kami tanya mengenai bagaimana penanganan kondisi darurat. Mereka masih menggunakan insting,  otodidak berdasarkan pengalaman pribadi. Nah ini juga perlu pembenahan SDM yang profesional, agar siap mengantisipasi hal-hal  yang tidak diinginkan, " ungkapnya. Penutupan tersebut, lanjut Bergas, minimalnya hingga sarana prasarana seperti pelampung yang belum sesuai standar bisa terpenuhi. "Silahkan buka kalau sarprasnya itu mumpuni,  tapi prokesnya juga harus ketat. Kalau tidak ya jangan dulu, " imbuhnya. Terpisah,  Ketua Pokdarwis Desa Kandangmas, Sabari, mengaku sebenarnya telah melengkapi dengan pelampung berupa jaket sesuai standar. Namun memang jumlahnya baru ada sepuluh dan belum genap untuk mencukupi kebutuhan perahu-perahu di wisata perahu Bendungan Logung. Sementara jumlah perahu wisata di Bendungan Logung sendiri ada 22 perahu. Kemudian juga ada sekitar enam buah speedboat. "Kami upayakan agar bisa dilakukan peremajaan bagi pelampung yang sudah lama. Dari BPBD Jateng dan DIY juga pernah menyampaikan akan membantu, " ucapnya. Pihaknya juga akan megupayakan pelatihan kepada SDM untuk mengantisipasi kegawatdaruratan. Kemudian juga akan membentuk Tim SAR dengan tenaga yang sudah memiliki keahlian. "Dari BPBD juga siap membatu pelatihan jika dibutuhkan, nanti juga akan ada pembentukan semacam Tim SAR. Kalau untuk kapasitas perahu kami, juga sudah sesuai standar kapasitas, 4,6,8, dan 10 orang sesuai besar kecilnya perahu. Segi keamanan kapasitas kami sudah terjamin, " pungkasnya. Reporter : Yuda Auliya Rahman Editor: Budi erje

Baca Juga

Komentar