Kamis, 28 Maret 2024

Korban Perahu Terbalik Di Kedungombo, Ditemukan Memeluk Anaknya

Budi Santoso
Minggu, 16 Mei 2021 14:33:31
Tim SAR berhasil menemukan korban perahu terbalik di Kedungombo, Boyolali, Jawa Tengah.(solopos.com)
[caption id="attachment_218085" align="alignleft" width="494"] Tim SAR berhasil menemukan korban perahu terbalik di Kedungombo, Boyolali, Jawa Tengah.(solopos.com)[/caption]

MURIANEWS, Boyolali — Kecelakaan perahu di Waduk Kedungombo, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (15/5/2021) masih menyisakan kisah pilu. Upaya pencarian korban yang dilakukan telah berhasil menemukan beberapa korban.

Pada upaya pencarian yang dilakukan, pada Sabtu (15/5/2021) petang Tim Pencari menemukan beberapa korban. Tiga korban diantaranya adalah seorang ibu dan dua orang anak. Para anggota tim menemukan posisi korban yang seorang ibu tengah memeluk anaknya. Murjianto, salah seorang sukarelawan asal Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Boyolali, Jateng yang ikut melakukan pencarian korban menceritakan hal ini. Saat itu ia menggunakan perahu dayung bersama beberapa sukarelawan lain di desanya. Warga sekitar memang berinisiatif membantu pencarian dengan perahu seadanya milik sendiri. Sedangkan sukarelawan lain dari unsur instansi menggunakan perahu motor atau perahu karet. "Sebagai warga sini, kami ikut mencari korban. Kami berbeda perahu dengan tim sukarelawan lainnya yang pakai perahu motor atau perahu karet. Kami pakai perahu dayung," ujar Murjianto yang rumahnya hanya beberapa meter dari tepi waduk. Metode Pencarian yang mereka lakukan juga berbeda dengan yang dilakukan tim pencari dari unsur inatansi. Mereka menggunakan metode tradisional dengan cara menurunkan jangkar. Tali jangkar yang diberi tali diturunkan ke dasar waduk yang memiliki kedalaman kurang lebih 20-an meter. Setelah jangkar terasa menyentuh dasar waduk, tali jangkar ditarik perlahan-lahan ke permukaan. Tujuannya, mata jangkar akan mengenai (pakaian/badan) korban di dalam air. Menurutnya, hal ini dilakukan berkali-kali hingga jangkar sempat tersangkut pada jaket yang sudah terlepas dari badan korban. “Pertama sempat kena jaket korban yang sudah terlepas [dari badan]. Lalu jaket kami angkat dan kami ulang-ulangi lagi menurunkan jangkar,” ujarnya. Hingga kemudian jangkar tersangkut pada benda yang diperkirakan adalah tubuh salah seorang korban. “Setelah kami angkat, ternyata [jenazah] ibu-ibu. Dan dia sedang memeluk anak kecil. Anak itu juga memeluk ibunya. Ada satu anak lainnya lagi di dekat ibu dan anak yang berpelukan itu, tetapi terpisah. Jadi ada tiga,” ceritanya. Begitu berhasil mengangkat korban, Murjianto dkk kemudian segera menghubungi Tim Pencari dari unsur instansi. Selanjutnya korban dimasukan ke dalam kantong jenasah. Lalu dibawa ke daratan. Sedangkan sukarelawan lain di darat sudah siap menerima dan memindahkannya ke ambulans yang siap membawanya ke Rumah Sakit Waras Wiris Andong, Boyolali. “Ketiga korban ini merupakan korban pertama yang ditemukan. Setelah itu, korban-korban lain mulai ditemukan hingga semuanya 6 orang. Masih ada tiga orang lagi yang belum ditemukan sampai saat ini,” kata dia. Hingga saat ini dari 9 korban kecelakaan perahu yang dinyatakan hilang, sudah 6 orang yang ditemukan. Sedangkan tiga orang lainnya masih dalam pencarian. Penulis: Budi erje Editor: Budi erje Sumber: solopos.com

Baca Juga

Komentar