Kamis, 28 Maret 2024

Kronologi 13 ABK Kapal Asing Positif Covid-19 di Cilacap, Gubernur: Mereka Warga Filipina

Ali Muntoha
Sabtu, 8 Mei 2021 19:21:41
Petugas KKP Kelas II Cilacap saat memeriksa kesehatan. (Dok kespelcilacap.com)
[caption id="attachment_217105" align="alignleft" width="880"] Petugas KKP Kelas II Cilacap saat memeriksa kesehatan. (Dok kespelcilacap.com)[/caption] MURIANEWS, Semarang – Sebanyak 13 anak buah kapal (ABK) kapal asing yang bersandar di Pelabuhan Cilacap, kedapatan positif Covid-19. Kapal ini disebutkan, punya riwayat perjalanan dari India. Para ABK yang positif sebelumnya juga dikabarkan berasal dari India, namun Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan mereka merupakan warga Filipina. "Kemarin beredar di media sosial kalau itu orang India, setelah dicek mereka warga negara Filipina. Jadi perkembangan hingga detik terakhir ini saya kira penting untuk memberi penjelasan kepada masyarakat," kata Ganjar, Sabtu (8/5/2021). Pemerintah juga membeberkan kronologi para ABK tersebut kedapatan positif Covid-19. Kasus ini berawal dari kapal bermuatan gula rafinasi tiba di Cilacap pada 25 April 2021 sore. Begitu kapal bersandar, petugas dari Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Cilacap, langsung melakukan pemeriksaan awal dengan hasil kondisi umum ABK tampak sehat. Setelah itu dilakukan rapid tes antigen terhadap 20 ABK, menunjukkan hasil tiga orang positif. Pemeriksaan dilanjutkan dengan pengambilan spesimen dengan PCR test di RS Pertamina Cilacap. Pada 26 April diterima hasil PCR yang menunjukkan konfirmasi positif. Kemudian 28 April Boarding Officer KKP Kelas II Cilacap melakukan pengambilan sampel genome untuk tiga ABK yang positif untuk dikirim ke Balitbangkes Pusat. Tanggal 30 April sampai 4 Mei dilakukan evakuasi ke RSUD Cilacap dan pemeriksaan spesimen PCR terhadap mereka dan didapatkan 13 ABK terkonfirmasi positif. Belasan ABK langsung isolasi dan perawatan di RSUD Cilacap. Sambil menunggu hasil PCR kepada yang kontak erat, seluruh ABK melakukan isolasi mandiri di kapal dan tidak diperbolehkan turun dari kapal. Sementara pada tanggal 1-4 Mei kapal bongkar muatan di dermaga IV Tanjung Intan Cilacap dengan pengawas dari petugas KKP. Pada tanggal 4 Mei dilakukan pengawasan kapal dalam karantina di DU IV Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap oleh petugas sif 1, pukul 11.30 WIB, hasil aman terkendali dan sudah tidak ada kegiatan bongkar muat sejak tanggal 3 Mei pukul 15.00 WIB. Tanggal 5 Mei RSUD Cilacap memberikan informasi bahwa salah satu pasien rujukan kapal dalam kondisi tidak stabil, dan harus dilakukan pemantauan yang lebih intens. Terhadap tenaga bongkar muat, ada sekitar 49 orang sudah dilakukan rapid tes antigen dan hasilnya negatif. Baca: Bersandar di Cilacap, 13 ABK Asal India Positif Covid-19 Terkait kondisi ini Gubernur Ganjar Pranowo menegaskan pengetatan pintu masuk ke Jawa Tengah. Secara khusus ia meminta kepada seluruh pemegang otoritas, baik pelabuhan udara, pelabuhan laut, maupun tempat-tempat yang akan menerima tamu, warga, atau barang dari negara asing untuk di perketat. Terutama untuk negara-negara yang menjadi perhatian atau dengan kasus Covid-19 yang masih tinggi seperti India. "Tentu saja saya belajar dari ini. Kalau perlu sebelum masuk harus komunikasi dulu sehingga kalau kemudian harus dilakukan pemeriksaan bisalah mereka berada di samudera lepas dulu, jangan sampai merapat sebelum diperiksa. Kita minta otoritas ketat melakukan ini," tegasnya.   Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar